JAKARTA, KOMPAS.com - Tak berlebihan rasanya jika menyebut denim sebagai busana abadi dan tak pernah kehilangan pesona. Di tengah arus mode yang terus berganti-ganti, denim tetap saja memiliki tempat sepesial di hati banyak orang.
Di tengah serbuan tren street wear yang sangat booming belakangan ini, denim tetap menunjukkan eksistensinya sebagai busana yang terus diminati. Terbukti dengan menjamurnya komunitas pecinta denim di Indonesia.
Tak hanya wadah komunitas, bazar untuk berbelanja produk denim berkualitas pun kian marak dilakuan. Salah satu di antaranya adalah bazar Wall of Fades.
Wall of Fades (WOF) merupakan event tahunan yang fokus terhadap industri denim khususnya di Indonesia. Pertama kali diadakan tahun 2009, acara ini terus berkembang setiap tahun dan mendapat sambutan positif dari pecinta denim di tanah air.
Wall of Fades lahir dari komunitas Indonesian Denim Group (INDIGO) yang dikembangkan oleh DARAHKUBIRU, sebuah majalah online yang mengupas dan memfokuskan diri pada topik denim lifestyle. Hingga kini, DARAHKUBIRU masih mendukung brand lokal untuk terus berkembang lewat pagelaran denim tersebut.
Untuk Wall of Fades tahun ini berlangsung selama empat hari dari tanggal 7-10 Desember 2017 di MVG Parking Area, LG Floor, Lotte Shopping Avenue Kuningan, Jakarta.
Head Division Relation Wall of Fades, Diaz mengungkapkan acara ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi brand lokal, khususnya yang menawarkan denim.
"Tujuan awal kita itu untuk memberikan wadah pada brand-brand lokal di indonesia terutama daerah Jawa yah," ucap Diaz saat di wawancara pada Kamis (7/12/2017), di lokasi acara Wall Of Fades.
Sebanyak 70 brand yang hadir di acara ini terkurasi dengan baik dan sudah teruji kualitasnya. Beberapa brand yang ikut berpartisipasi diantaranya Sage, Elhaus, Mischief, Jackhammer, Voyej, Oldblue dan Hijack.
Kali ini Wall of Fades mengusung tema “In The Making of Denim”. Tema ini diangkat karena untuk mengangkat cerita dibalik evolusi jeans dari masa ke masa serta menjadi sarana edukasi dari proses pembuatan jeans dan anatomi dari jeans tersebut.
"Dengan tema In the making of denim. Jadi kalo pengunjung jalan, kaya ada beberapa instrumen pembuatan denim. Karena kadang banyak yang suka denim tapi gak tau cara pembuatannya kaya gimana. Mengedukasi gitu," tambah Diaz. ANDREAS LUKAS ALTOBELI