JAKARTA, KOMPAS.com - Lantunan musik hampir memenuhi sudut ruangan menyambut hangat para penyandang tunanetra yang datang ke Paviliun 28 untuk mengikuti kegiatan nonton bareng.
Paviliun 28 merupakan sebuah kafe di kawasan Jakarta Selatan yang di dalamnya terdapat bioskop bernama "Blind Date Cinema".
Bioskop itu dibuat khusus bagi para penyandang tunanetra untuk mengikuti kegiatan nonton bareng. Kegiatan yang diadakan sejak Januari 2017 ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada para penyandang tunanetra agar dapat menikmati film.
Seperti bioskop pada umumnya, "Blind Date Cinema" memiliki layar lebar dan kualitas suara yang bagus, hanya saja tempat tersebut cuma memiliki kapasitas 40 orang.
Saat pertunjukan film dimulai, para penyandang tunanetra akan dibantu oleh relawan untuk menceritakan adegan apa yang terlihat di dalam layar.
Setiap satu relawan diberikan tanggung jawab untuk membisiki satu tunanetra saat film berlangsung. Suara riuh sangat jelas terdengar di telinga sehingga menambah suasana di dalam bioskop itu menjadi harmonis.
"Sekarang adegannya ada sepasang kekasih sedang jalan bergandengan tangan", ujar salah seorang relawan pada mitra tunanetranya.
Ekspresi wajah penonton tunanetra silih berganti membayangkan adegan film melalui kata-kata yang didengarnya.
Dari kemitraan tersebut ada pula kisah unik dari seorang relawan pria bernama Kiki yang mendapatkan kekasih penyandang tunanetra bernama Alen dari kegiatan nontong bareng tersebut.
"Yaaa seperti inilah mas rasanya cinta buta, hehe", ujar Alen seusai menonton.
Tidak dapat melihat bukan berarti tidak mempunyai harapan. Ke depannya, para penyandang tuna netratersebut berharap kegiatan seperti ini bukan hanya ada di Jakarta saja, tapi di seluruh Indonesia. ANTARA, RIVAN AWAL LINGGA