JAKARTA, KOMPAS.com - Alat berat proyek double double track (DDT) di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, yang ambruk dan menewaskan empat pekerjanya masih berada di lokasi kecelakaan.
Alat berat berupa crane tersebut melintang di atas beton penampang proyek DDT. Salah satu bagian crane melilit bantalan rel berwarna merah. Posisi bantalan tersebut miring.
Penampakan alat berat tersebut dapat dilihat di sisi barat kawasan proyek, tepatnya dari rel kereta api listrik yang lokasinya lebih tinggi dari kawasan proyek.
Kompas.com kemudian menyeberang ke sisi timur kawasan proyek dan menyaksikan penampakan alat berat dari lantai dua masjid di Jalan Permata 1, Matraman, Jakarta Timur.
Dari lokasi tersebut terlihat jelas penampakan alat berat tersebut. Lokasi di sekitar alat berat steril. Tak ada petugas proyek maupun polisi berada di TKP.
Lokasi tersebut juga dibatasi dengan garis polisi untuk mencegah warga masuk dan mengganggu proses olah TKP nantinya.
Sebelumnya diberitakan, alat berat atau crane dan bantalan rel proyek DDT di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018), jatuh dan mengakibatkan empat orang tewas.
Berdasarkan informasi dari pihak Kepolisian Sektor Jatinegara, insiden itu terjadi pukul 05.00 WIB. Saat itu, lima pekerja tengah menaikkan bantalan rel dengan alat berat jenis crane.
Kemudian, ketika bantalan sudah berada di atas, dudukannya ternyata tidak pas sehingga bantalan rel jatuh menimpa korban.
Kapolsek Jatinegara Kompol Supadi dalam keterangannya menyampaikan, dua korban meninggal di tempat kejadian, sedangkan dua lainnya meninggal di rumah sakit. SHERLY PUSPITA