KOMPAS.com - Kabar meninggalnya fisikawan terkenal Stephen Hawking tentu mengejutkan dunia. Apalagi beberapa waktu sebelumnya, Hawking masih sempat melakukan wawancara dengan sejawatnya Neil deGrasse Tyson.
Selain itu, hingga saat ini penyebab meninggalnya Hawking belum diketahui.
Meski begitu, sebenarnya, Hawking telah lama diketahui mengidap penyakit neurologis amyotrophic lateral sclerosis (ALS) selama lebih dari 55 tahun.
Padahal biasanya penyakit ini punya angka harapan hidup yang tipis. Kebanyakan orang akan meninggal dua hingga lima tahun setelah didiagnosis ALS. Hal inilah, selain pemikirannya, yang membuat Hawking istimewa.
Hawking meninggal dunia pada Rabu, 14 Maret kemarin pada usia 76 tahun. Fisikawan yang kisah hidupnya diangkat dalam film The Theory of Everything ini baru saja merayakan ulang tahunnya pada 8 Januari lalu. RESA EKA AYU SARTIKA, DNO