KOMPAS.com - Ratusan orang yang terdiri dari tamu undangan, blogger, influencer, dan juga jurnalis memenuhi sebuah kafe di bilangan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (4/4/2019) siang.
Mereka datang untuk menyaksikan dari dekat serangkaian produk terbaru G-Shock, yang menggunakan material pendukung baru berupa serat karbon.
Jam tangan produksi Casio tersebut memang sejak lama mengusung keistimewaan sebagai arloji tahan benturan dan getaran.
Sejak varian pertama G-Shock, DW5600 diluncurkan pada tahun 1983, jam ini sudah diperkenalkan sebagai jam "tahan banting".
Bahkan, material iklan yang mendukung pemasaran kala itu memperlihatkan aksi pemukulan DW5600 menggunakan tongkat hoki es oleh Mark Messier, kapten tim hoki es New York Rangers.
Struktur penyangga mesin pada arloji yang menggunakan material resin terbukti mampu menahan hantaman tongkat hoki.
Lalu, baru di era 90-an digunakan material metal untuk menjadi bagian pelindung dalam struktur mesin jam tangan tersebut.
Penggunaan material metal ini mendatangkan konsekuensi terhadap bobot jam yang terasa lebih berat.
Kini material karbon fiber disematkan pada serangkaian produk G-Shock terbaru. Kreasi ini pertama kali dipertontonkan di ajang Baselworld 2019 bulan Maret lalu, di Geneva, Swiss.
Dengan berat hanya seperempat berat logam, dan kekuatannya 10 kali lipat logam, serat karbon menjadi pilihan sempurna, yang menggabungkan ringannya material resin dan kekuatan logam, pada generasi G-Shock sebelumnya.
Di bawah tajuk "Carbon Core Guard", Casio memperkenalkan empat varian pertama dari arloji yang menggunakan bahan karbon dalam struktur pelindungnya.
Varian pertama adalah GA-2000. Jam tangan seharga Rp2.299.000 ini menawarkan tiga pilihan warna, yakni merah terang, kuning, dan biru.
Tali pada varian ini akan lebih mudah diganti karena kebaradaan fitur slide lever. Pengguna cukup menarik tuas pada pasak di balik strap, untuk mencabut dan memasang strap baru berukuran lug 22mm.
Dalam edisi khusus, disiapkan pula varian GA-2000E-4A yang dijual dengan harga Rp3.399.000. Di dalam kotak kayu yang mengemas jam tangan itu, disediakan dua strap alternatif berikut alat tuas pengait slide lever.
Lalu, ada seri Gravitymaster GWR-B1000 dibanderol seharga Rp16.949.000. Ini menjadi varian premium dari deretan G-Carbon yang ada.
Arloji ini dibekali dengan cangkang carbon monocoque yang dibuat dari serat karbon yang diperkuat dengan resin, sehingga cangkang penutup menyatu tanpa celah.
Tak hanya struktur jam yang dilindungi serat karbon, ada varian ini juga dipakai strap yang menggunakan bahan serupa.
Istimewanya, semua permukaan logam yang terpapar dari luar menggunakan material titanium yang juga terkenal ringan dan tahan karat.
Kemudian, ada seri Mudmaster GG-B100 yang juga menggunakan material karbon pada bagian bezel, hingga menjadikannya semakin ringan di pergelangan tangan.
GG-B1000 dengan kelebihan quadsensor ini dipasarkan seharga Rp 5.749.000. Selain itu ada varian GST-B200 dengan fitur tambahan pengaturan cahaya LCD dijual seharga di Rp4.949.000.
Produk-produk ini akan ada di toko-toko resmi Casio mulai tanggal 27 April 2019. GLORI K. WADRIANTO