MALANG, KOMPAS.com - Inovasi warga dalam membuat destinasi wisata di Kota Malang, Jawa Timur terus bermunculan. Kampung warna-warni merupakan sebuah kampung di Kelurahan Jodipan, Kota Malang. Kampung itu berdiri tepat di bantaran Sungai Brantas.
Tahun lalu, sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tengah menjalani praktikum di PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana), sebuah perusahaan cat di Malang, mengubah kampung yang awalnya kumuh itu menjadi warna-warni.
Tidak lama setelahnya, sebuah kampung di seberangnya, yakni kampung di Kelurahan Kesatrian juga membangun inovasi yang sama. Kampung itu mengangkat tema Kampung Tridi. Sejumlah lukisan tiga dimensi tampak menghiasi dinding rumah warga untuk menyambut wisatawan yang datang.
Dulu, dua kampung yang terbelah oleh Sungai Brantas itu merupakan kampung kumuh. Namun saat ini, kampung tersebut telah menjadi salah satu rujukan wisata di Kota Malang. Eddy Supriyanto atau biasa dipanggil Edi Gimbal selaku penggagas Kampung Tridi mengatakan kampung tersebut menghadirkan konsep lukisan tiga dimensi (3D) dan lukisan realis atau gambar-gambar seolah hidup.
Sementara yang menjadi wahana lukisan merupakan dinding bangunan fasilitas umum di pinggir gang dan perumahan warga.
"Kenapa dikasih nama Kampung Tridi, karena orang Jawa menyebut 3D dengan Tridi. Lidah orang Jawa mengucapnya Tridi," katanya, Minggu (21/8/2016).
Mulanya, warga di kampung tersebut terinspirasi dari lukisan tiga dimensi yang ada di lokasi-lokasi wisata. Berawal dari itu, warga kemudian berkeinginan untuk menghadirkan lukisan yang sama di tengan perkampungan warga.
"Selain menambah penghasilan warga dari berjualan, kita juga ingin menambah tempat wisata di Kota Malang. Di kampung konsep tridi kan belum ada," jelasnya.
Gambar-gambar tiga dimensi yang akan dilukis rencananya akan membawa tema hewan, alam, dan anak-anak. Sementara yang melukis merupakan warga setempat yang sudah pengalaman melukis memakai cat tembok.
Riska Yuliana, salah satu pengunjung mengaku bangga dengan inovasi tersebut. Baginya, kampung itu menghadirkan konsep yang berbeda sehingga menarik untuk dikunjungi.
"Dulu di sini tidak ada apa-apanya. Tapi sekarang ada lukisan-lukisan itu. Bagus lah," katanya.
Menurutnya, melalui lukisan tiga dimensi pengunjung bisa lebih senang berfoto. "Gambar-gambarnya unik. Bagus," ungkapnya. KP, KONTRIBUTOR MALANG ANDI HARTIK