BEKASI, KOMPAS.com - Sudah hampir 27 tahun lamanya, Suharyono bersama paman dan kakaknya merawat, membina, hingga menyembuhkan orang-orang yang punya gangguan kejiwaan atau disabilitas mental.
Meski tidak digaji, Suharyono bersama para karyawan rela menyisihkan hampir keseluruhan waktu dan dana mereka demi merawat pasien yang dirawat di Yayasan Jamrud Biru tersebut.
"Penderita gangguan jiwa yang terabaikan di sudut kota dan jalanan, juga memiliki hak untuk sembuh dan hidup sebagai manusia normal", Kata Suharyono, Sabtu (10/11/2018).
Suharyono menambahkan bahwa kesembuhan pasien tak dapat dipatok waktu, tergantung kondisi yang bersangkutan. Tetapi yang jelas mereka butuh makan dan perawatan.
Mereka membiayai yayasannya dari uang kantong pribadi. Sedangkan bantuan dari Dinas Sosial Kota Bekasi hanya datang setiap setahun sekali dalam bentuk bantuan logistik.
Kendati demikian, Suharyono tidak mau menyerah. dia menyadari pasien yang kini dirawatnya membutuhkan penanganan hingga sembuh.
Panti Yayasan Jamrud Biru ini melakukan pengobatannya dengan cara alami melalui pemahaman agama dan doa.
Obat yang digunakan juga merupakan obat-obatan herbal berupa daun-daunan, akar-akaran dan lain-lain.
Yayasan yang berada di Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikasjaya, Kota Bekasi ini. secara administrasi sudah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Pasien datang datang dari berbagai kalangan dan daerah. 70 persen pasien kejiwaan nya yang tinggal di Jamrud Biru ini sembuh setelah ditangani dan dirawat. GARRY LOTULUNG