BOGOR, KOMPAS.com - Menjelang Tahun Baru Imlek yang jatuh tanggal 16 Februari 2018, menjadi berkah tersendiri bagi pengrajin barongsai.
Lily Hambali, salah satu perajin barongsai kenamaan Kota Bogor, Jawa Barat mengaku cukup kewalahan bahkan hingga menolak pesanan. Pesanan barongsai dan liong terus berdatangan meskipun ia telah menutup pesanan untuk Imlek tahun ini.
"Saya sempat bilang buat yang pesan liong terutama, kalau bisa sebelum Januari. Januari saya sudah sulit, karena terus-terusan pesanannya," ujarnya yang didatangi Kompas.com, Sabtu (3/2/2018).
Bahkan ia tak sungkan untuk menolak pesanan dikala mendekati Tahun Baru Imlek ini. Selain sumber daya manusianya yang terbatas, juga cuaca "Kota Hujan" yang kian sulit diprediksi.
"Waduh kita gak pernah ngitung berapa produksinya sekarang. Buat Imlek sih dari Oktober sudah masuk (dipesan). Jadi kalau Januari itu sudah nolak-nolakin pesenan saja, terutama liong," katanya.
Bagi pesanan yang ia tolak biasanya ditawarkan alternatif reparasi, atau barongsai second olehnya. Itupun jika ada persediaan di bengkelnya.
Bahkan untuk perayaan Imlek tahun depan (2019) ia mengaku sudah ada yang pesan, baik liong maupun barongsai. Langganannya mulai kelenteng, mal, hingga perusahaan.
Pesanan pun datang dari berbagai kota di Indonesia. Mulai Aceh, Medan, Lampung, Bangka Belitung, Pontianak, hingga Timika, Papua. Sedangkan di luar negeri karyanya dipesan berbagai negara Asia hingga Arab Saudi.
"Asia sudah dipesan dari Singapura, Malaysia, Jepang, sampai Arab. Kalau di Arab, dia izin dulu sama kerajaan, katanya boleh asal tidak berbau mistis. Murni kesenian dan olahraga," jelasnya.
Bengkel barongsai milik Lily berada di Jalan Roda, Gang Angbun, Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah. Untuk menemukannya cukup tanyakan nama Lily Barong pada warga sekitar.
Untuk satu barongsai utuh ia jual seharga Rp 5,5 juta. Sedangkan
liong mulai Rp 7,5 juta. Harganya yang ekonomis dengan kualitas ekspor
inilah yang membuatnya unggul dibanding pembuat barongsai lain. MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA