JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940 pada 17 Maret mendatang, umat Hindu dari berbagai wilayah di Tanah Air melaksanakan Upacara Melasti, Minggu (11/3/2018).
Upacara Melasti merupakan rangkaian Hari Raya Nyepi yang bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan Nyepi.
Melasti disebut juga melis atau mekiyis bertujuan untuk melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan, dan perbuatan. Selain itu dalam upacara ini umat Hindu akan memperoleh air suci (angemet tirta amerta).
Dalam kepercayaan Hindu, sumber air seperti danau, dan laut dianggap sebagai air kehidupan.
Selain melakukan persembahyangan, upacara Melasti juga menjadi pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura, pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya.
Benda-benda tersebut diarak dan diusung mengelilingi desa. Hal ini dimaksudkan untuk menyucikan desa.
Dalam upacara ini, masyarakat dibentuk berkelompok ke sumber-sumber air seperti danau dan laut. Satu kelompok berasal dari wilayah atau desa yang sama.Â
Para pemangku berkeliling dan memercikkan air suci kepada seluruh warga yang datang serta perangkat-perangkat peribadatan dan menebarkan asap dupa sebagai wujud mensucikan.
Pelaksaaan Upacara Melasti dilengkapi dengan berbagai sesajian sebagai simbol Trimurti, tiga dewa dalam Agama Hindu, yaitu Wisnu, Siwa, dan Brahma, serta Jumpana, singgasana Dewa Brahma. DNO