KOMPAS.com - Melihat birunya langit di sisi bukit. Melangkahkan kaki di bawah rerimbunan. Menjejaki kerikil, sambil tergelitik dinginnya aliran sungai. Lupa sebentar pada pekerjaan, pusingnya tugas kuliah, skripsi, apalagi sambil menyeruput segelas arabika. Syaraf langsung lunak seketika.
Pelepas penat semacam ini mungkin hanya didapati saat piknik. Terlebih lagi, tempat-tempat menenangkan semacam itu berjajar di banyak kota di Pulau Jawa.
Uniknya, area alam terbuka semacam itulah yang justru dipilih menjadi tempat konser rock dengan nama RockAdventure 2018.
"Wouhoooooou....". Teriakan semacam ini pasti akan lazim terdengar dari mereka yang adrenalinnya terbakar sambil merasakan udara segar.
Coba bayangkan bagaimana tanah rumput berembun di camping ground Tanakita, Sukabumi, digetarkan oleh bending gitar dan ketukan drum rapat dari kelompok hardcore Burgerkill.
Bayangkan juga bagaimana nikmatnya kecepatan dan kepadatan musik Dead Squad terdengar langsung di tempat wisata sejuk Kampung Kopi Banaran di Semarang.
Begitu pula ketika Sore yang bersama BIP tampil di Bandung, Barasuara di Yogyakarta-Semarang-Kuningan, hingga Andra and The Backbone di Magetan. Langsung tergambar dalam pikiran, bagaimana riuhnya penonton ketika lagu mereka memasuki reff, menciptakan sing a long....
Entah malam, entah saat sore, grup-grup musik yang sedang beredar belakangan ini akan tampil di atas panggung kokoh beraksen kayu di tempat piknik alam terbuka yang berbeda-beda tempat, yang disediakan oleh SuperMusic selaku penyelenggara acara.
Panggung yang dibangun di tiap-tiap tempat itu pun membuat penonton bisa begitu dekat dengan para penampil. Wajah personel, mikrofon yang digenggam oleh vokalis, begitu juga gitar dan bas, semua berjarak bahkan tidak sampai satu meter dari pandangan.
Intim. Memang atmosfer semacam ini yang dibangun dalam gelaran tersebut. Terlebih lagi, jumlah pesertanya yang datang memang dibatasi. Oleh karenanya, udara segar arena tersebut tidak pupus oleh sesak.
Bukan hanya diajak menonton, mereka semua datang dan berkemah bersama. Camping bareng. Berbagi api unggun yang sama, serta jagung bakar dan marshmallow.
Lalu di kompleks area konser—yang dijangkau juga dengan sedikit hikingataupun naik jip—tersedia pula tempat makan yang mengandalkan meja-kursi piknik.
Piknik rock kali ini semakin padat dengan kegiatan adventure yang tersedia di kompleks perkemahan dan panggung musik, mulai dari panjat tebing, memanah; juga makanan dan minuman yang berlanjut sampai malam.
Banyak bukit, warna alam yang berbeda satu sama lain, dan musisi-musisi yang jadi magnet fans pertanda mudahnya membuat foto yang Instagramable. DIMAS WAHYU