BANTUL, KOMPAS.com - Jika berwisata ke Dlingo, Mangunan, Bantul, DI Yogyakarta, sempatkanlah singgah ke Muntuk Bamboo Art Space.
Tempat yang awalnya hanya sebuah pasar tak terurus ini, kini disulap menjadi lapak bagi para pengrajin bambu di Desa Dlingo.
"Awalnya ini hanya sebuah pasar tak terurus, mangkrak dan kotor. Dua minggu lalu disulap menjadi wadah bagi pengrajin untuk membuat hingga menjual kerajinan bambu", kata Ipung, Pengelola Desa Wisata Kaki Langit dan Pengurus Koperasi Notowono, Jumat (4/5/2018).
Harapannya, tambah Ipung, agar pengrajin bisa bertemu langsung dengan pembeli tanpa melalui perantara, dan mempunyai nilai tawar yang tinggi sehingga menaikkan kesejahteraan para pengrajin.
Kerajinan turun temurun
Desa Wisata Karang Asem Tangkil, merupakan dua pedukuhan besar yang masyarakatnya turun temurun menjadi pengrajin berbahan dasar bambu.
Potensi inilah yang kemudian dikemas dan dikelola untuk menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Dlingo, Mangunan.
"Nantinya kunjungan ke pasar ini akan dimasukkan ke paket trip jeep yang ada di Mangunan. Jadi selain berkunjung ke hutan pinus, hamparan sawah dan matahari terbenam, wisatawan akan diajak ke pasar ini dan mereka akan mendapatkan cinderamata berbahan dasar bambu", kata Ipung.
Untuk langkah awal, sudah ada 13 lapak yang dirangkul untuk mengisi pasar ini, dan lapak-lapak tersebut akan membawahi beberapa pengrajin.
Pasar ini akan dibuka pada H+3 atau H+4 Lebaran tahun ini, diperkirakan pada waktu tersebut wisatawan akan mulai berdatangan setelah sebelumnya bersilaturahim dengan keluarga.
"Saat ini kita masih persiapan, pengrajin juga sedang membuat kerajinan untuk persiapan pembukaan", tutup Ipung. RAM