BANDA ACEH, KOMPAS.com - Setelah mendapatkan perawatan intensif selama 1 bulan lebih oleh tim dokter hewan dan mahout dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, bayi gajah yang ditemukan warga Geumpang, Kabupaten Pidie pada Rabu (2/5/2018) lalu di dalam hutan dengan kondisi kaki terluka parah yang diduga akibat terjerat perangkap rusa kini kondisinya sudah sangat membaik.
"Kondisi sekarang sudah sangat baik. Luka di bagian kaki kiri depan yang nyaris putus sekarang sudah sembuh, tinggal saja menunggu kulitnya kembali menyatu," kata drh Rosa Rika Wahyuni Msi, kepada wartawan saat ditemui di Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Sare, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (23/6/2018).
Menurut Rosa, selain luka di bagian kaki bayi gajah yang diberi nama Amirah itu sudah mulai pulih dan hampir sempurna, berat tubuh gajah yang ditinggal induknya di dalam kawasan hutan Geumpang Kabupaten Pidie itu juga terus bertambah.
"Bobotnya juga sudah bertambah, dari sebelumnya 238 sekarang naik menjadi 241 kilogram. Mudah-mudahan terus membaik, karena saya sangat khawatir umumnya bayi gajah sangat sensitif terhadap penyakit lain, makanya perawatannya kami lakukan 24 jam," katanya.
Pantauan Kompas.com saat mendatangi PLG Sare, bayi gajah itu sangat akrab dan manja dengan dokter dan mahout yang merawatnya selama ini.
Bahkan, setiap paginya setelah diberi makan, dimandikan, dan diobati, Amirah sudah dapat dilepas dari tempat karantina untuk bermain di pekarangan sambil terus dipantau perkembangan kondisi kesehatannya.
"Setiap hari perawatannya rutin kami lakukan. Paginya setelah diberi makan, mandikan, dan diobati, kami keluarkan sebentar untuk bermain dan berjemur, selain itu juga kami beri susu untuk tambahan nutrisi," ujarnya. KONTRIBUTOR KOMPAS TV ACEH, RAJA UMAR