BATAM, KOMPAS.com - Memeriahkan perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah, masyarakat nelayan pesisir di pulau terdepan Tanah Air menggelar berbagai kegiatan kebudayaan yang nyaris terlupakan.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk kenduri laut dan doa bersama masyarakat pesisir dipusatkan di Pulau Mongkol Kelurahan Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (9/9/2018).
Komunitas Melayu Raya sebagai penyelenggara kenduri laut dan doa bersama masyarakat pesisir berharap, kegiatan ini mampu membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat pesisir yang berada di pulau terdepan.
"Ini merupakan kegiatan pertama dan mudah-mudahan akan menjadi kegiatan tahunan. Sebab, selain upaya memeriahkan perayaan tahun baru islam, 1 Muharram 1440 Hijriah, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat pesisir yang ada di wilayah Pulau Batam, jangan sampai merasa asing dan dikucilkan dari NKRI," kata ketua Melayu Raya Hazarin Firda.
Hazarin mengatakan, berbagai perlombaan dilakukan di kenduri laut ini. Semua perlombaan tersebut merupakan aktivitas sehari-hari yang kerap dilakukan masyarakat pesisir, mulai dari lomba perahu ketinting, sampan layar, perahu Jong, sampan kolek dan perlaut laut lainnya.
Selain itu, warga juga dimanjakan dengan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang dilakukan Polresta Barelang dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-66.
Bahkan untuk bhakti kesehatan dan pengobatan gratis, Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto turun langsung memberikan pelayanan kepada anak-anak dan para orang dewasa yang melakukan pemeriksaan kesehatannya.
"Untuk rute perlombaannya kami sengaja mengambil jalur hingga ke periran perbatasan Batam-Singapura, agar masyarakat pesisir paham bahwa Batam merupakan pulau terdepan yang berhadapan langsung dengan Negara lain, namun tetap satu kesatuan NKRI," jelas Hazarin.
Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto yang ikut membuka perlombaan rakyat tersebut mengaku sangat tersanjung dengan kegiatan yang pertama kali dilakukan masyarakat pesisir Kepri ini.
"Ini kegiatan masyarakat yang harus dipertahankan dan harus diapresiasi oleh semua pihak serta dilestarikan. Saya sangat apresiasi sekali dengan kegiatan yang digelar ini," jelasnya Andap.
Andap berpendapat kegiatan ini bisa menjadi objek pariwisata dengan iven perlombaan tradisi dari masyarakat pesisir yang harus dibuat lebih besar lagi, dengan mendatangkan para wisatawan mancanegera.
"Saya rasa ini kegiatan yang mempunyai daya tarik para Wisman, apalagi Batam sangat berdekatan sekali dengan Singapura, tentunya akan memberikan dampak positif dalam menarik para Wisman," ujarnya.
Andap mengimbau kepada masyarakat pesisir untuk bersama-sama menjaga kerukunan dan kemananan di wilayah pesisir Batam serta Kepri. Sebab, ketahanan NKRI tidak terlepas dari keberadaan masyarakat pesisir yang ada di pulau terdepan ini.
Senada diungkapkan Gubernur Kepri Nurdin Basirun yang menegaskan akan menjadikan kenduri laut ini sebagai event tahunan dan dimasukkan ke dalam kalender Pariwisata Kepri.
"Ini kearifan lokal yang harus dipertahankan dan dilestarikan, dan saya tegaskan kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan yang nantinya akan diselenggarakan olah Dinas Pariwisata Provinsi Kepri dalam upaya menjaga kebudayaan masyarakat Melayu, terutama masyarakat Melayu pesisir yang ada di pulau terdepan," terangnya.
Kenduri laut ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Kapolresta Barelang serta anggota DPR RI Dwi Ria Latifa. KONTRIBUTOR BATAM, HADI MAULANA