KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono didampingi Kepala Divisi Sekretaris Korporasi & Humas Transjakarta Nadia Diposanjoyo melakukan sosialisasi penggunaan alat pembayaran Tap On Bus (TOB) di salah satu bus non-BRT, di Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
"Kami akan terus meningkatkan layanan kepada pelanggan di semua lini. Termasuk tatacara pembayaran. Nantinya semua akan menggunakan pembayaran Tap On Bus (TOB) dan tidak ada lagi pembayaran dengan Kartu Uang Elektronik (KUE) di mesin EDC. Fasilitas tap on bus (TOB) akan menggantikan mesin EDC dari perbankan. Sistem ini ditargetkan rampung di akhir 2019. Jadi, semua akan cashless, tidak ada lagi penggunaan uang tunai untuk naik bus TransJakarta,” kata Agung, di hadapan wartawan.
Dengan alat ini, seluruh pembayaran akan menjadi cashless dan tidak ada lagi pembayaran dengan uang cash di atas kendaraan bus non-koridor. Saat ini, alat TOB baru terpasang di 100 armada bus non-BRT dari 800 armada bus non-BRT yang ada. Transjakarta menargetkan akhir 2019 ini seluruh bus non-BRT akan menggunakan alat pembayaran TOB ini.
Agung mengatakan sejumlah rute TransJakarta sudah memanfaatkan tap on bus (TOB), yakni Tanah Abang – St. Gondangdia (1H), Tanah Abang - Blok M (1N), Tanah Abang - Stasiun Senen (1R), Pinang Ranti-Pulogadung (4F) dan Kampung Melayu-Tanah Abang (5F). Fasilitas pembayaran ini akan diterapkan di seluruh layanan non-koridor transportasi publik milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Pengadaan sedang dilakukan, dan di akhir tahun ini seluruh bus TransJakarta ditargetkan akan terpasang TOB," ujarnya seraya mengatakan saat ini ada 800 bus TransJakarta yang melayani 169 non-koridor TransJakarta.