JAKARTA, KOMPAS.com - Satu bulan lebih kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melalui satelit Terra/Aqua pada Senin (9/9/2019) terpantau sebanyak 1.278 titik panas terdapat di Sumatera.
Pekatnya kabut asap juga berdampak pada jarak pandang, khususnya mengganggu dan membahayakan para pengendara lalu lintas.
Dinas Kesehatan setempat juga telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat agar selalu mengenakan masker pelindung pernapasan di saat beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, buruknya udara menyebabkan warga yang terpapar kabut asap mengalami gangguan pernapasan hingga sejumlah penyakit.
Dampak asap juga dirasakan langsung pada para petugas yang berusaha memadamkan karhutla.
Pada sebuah gambar yang diperoleh dari Antara Foto, tampak petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru tengah memberikan bantuan oksigen kepada prajurit TNI dari Kodim 0301 Pekanbaru saat berupaya memadamkan kebakaran lahan gambut, Sabtu (7/9/2019).
Pekatnya asap di lokasi lahan gambut yang terbakar membuat petugas gabungan mengalami sesak napas karena terlalu banyak menghirup asap sehingga sempat menyulitkan upaya memadamkan kebakaran.
Penulis : Dino Oktaviano
Sumber : Antara Foto