NATUNA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berolahraga paddle board di Pantai Sujung, Sahih, Natuna, Kepualauan Riau, Selasa (8/10/2019).
Hal itu dilakukan Susi untuk menghabiskan waktu pagi setelah sehari sebelumnya ia menenggelamkan 40 kapal di lokasi berbeda, yakni Pontianak dan Selat Lampa, Natuna.
Susi mendayung tepat di pantai di depan rumahnya. Susi memang memiliki rumah mungil dua tingkat di Natuna. Namun ia lebih suka menyebutkan basecamp daripada rumah.
"Ini bukan rumah ya, tapi basecamp," kata Susi sambil tersenyum.
Susi juga mengajak Kakopolairud Baharkam Polri Irjen Zulkarnain, beberapa pejabat KKP, dan wartawan untuk bermain dayung atau paddle. "Ayo kita paddle. Saya lebih suka paddle karena free injury (bebas dari risiko terluka)," kata Susi.
Menurut Susi bermain dayung itu menyenangkan dan minim risiko terluka. Apalagi untuk usia di atas 45 tahunan, bermain dayung tidak akan melelahkan. "Berbeda kalau naik sepeda, pinggang biasanya sakit," katanya sambil sesekali membersihkan meja dan kursi bersama para stafnya.
Setelah beberapa menit berbincang, Susi kemudian mulai mempersiapkan diri untuk mendayung. Ia mengenakan baju selam warna hitam motif bunga putih dengan celana selam hitam.
Ia kemudian pergi ke pantai tepat depan rumahnya. Pagi itu cuaca cerah sehingga cocok untuk bermain dayung.
Susi mendayung ke tengah pantai menuju sebuah pulau kecil yang terdiri dari bebatuan tinggi atau tebing.
Menurut Susi, tebing ini cocok bagi mereka yang hobi memanjat tebing. Untuk mencapai pulau itu dari pinggir pantai sebenarnya bisa dilakukan dengan jalan kaki. Sebab, saat menjelang siang, air laut mulai surut.
"Tolong foto itu ya biar orang-orang tahu ada spot yang bagus untuk panjat tebing," kata Susi.
Sambil mendayung, Susi sedikit bercerita bahwa di perairan Natuna, tepatnya di pantai depan rumahnya, banyak kapal asing yang mencuri ikan.
"Dulu di sini itu ada sekitar 2.500 kapal asing mencuri ikan. Dulu ya dibiarkan begitu saja," katanya. Namun kini, kapal-kapal itu sudah tiada. Sebagian besar sudah dimusnahkan oleh Menteri Susi.