JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo hadir pada konferensi tingkat tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand, Sabtu (2/11/2019).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, ada empat poin kerja sama yang menjadi penekanan Presiden untuk disampaikan di KTT yang berlangsung 3-4 November tersebut.
Hal itu disampaikan Retno saat ditemui di sela rapat di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
"Di dalam pertemuan ASEAN nanti, Presiden antara lain akan menekankan kerja sama. Kerja samanya itu sudah ada 4 kerja sama," ujar Retno.Â
"Satu maritim, konektifitas, SDGs (Sustainable Development Goal's), dan kerja sama ekonomi lainnya yang juga mencakup masalah perdagangan dan investasi," lanjut dia.
Retno menambahkan, Presiden berharap dengan menekankan empat bidang kerja sama itu maka ekspor dari Indonesia dan investasi yang masuk bisa terus meningkat.
Sebab hanya dengan peningkatan ekspor dan investasi lah ekonomi bisa tumbuh.
Karena itu, Retno mengatakan, Kementerian Luar Negeri bertanggung juga jawab untuk mengatasi berbagai hambatan di sektor ekspor dan investasi yang berurusan dengan negara lain.
"Kemenlu terutama Pak Wamenlu diberikan tanggung jawab mandat khusus untuk mengoordinir diplomasi ekonomi. Jadi kalau misalnya ada hambatan berkaitan dengan ekspor, baik itu hambatan tarif maupun nontarif maka itu tugas kami bersama," kata Retno.
"Bicara hambatan tarif misalnya, maka kami bicara dengan negara tersebut untuk membentuk PTA (Prefential Trade Agreement). Kami turunkan tarifnya, kami negosiasikan barang apa saja yang kita rasa strategis untuk kita. Kami mintakan penurunan tarifnya. Gambarannya begitu," lanjut Retno.
Sumber: KOMPAS.com (Rakhmat Nur Hakim)