JAKARTA, KOMPAS.com - Tashoora, grup band asal Yogyakarta akhirnya melahirkan album pertama mereka, yaitu " Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya" pada Rabu (30/10/2019).
Sebelumnya Tashoora memiliki EP yang direkam secara live bertajuk Ruang yang dirilis tahun 2018.
Band yang terdiri dari Danang Joedodarmo (vokal, gitar), Gusti Arirang (vokal, bas), Dita Permatas (vokal, kibor, akordeon), tetap konsisten mengangkat isu sosial dalam karya musiknya.
Lirik tajam disampaikan Tashoora lewat lirik-lirik lagunya.
Salah satunya contohnya lagu berjudul "Agni". Lagu itu mengangkat permasalahan pelecehan seksual yang dialami seorang mahasiswi UGM, Agni.
Agni dihadapkan dalam proses panjang dalam penyelesaian kasusnya.
"Represi koloni menghakimi/Ironi terkunci menghantui/Dera amarah korban yang salah/Bukti dibantah, habis dijarah." Demikian penggalan lirik lagu "Agni".
"Album ini menjadi pengingat untuk mereka yang mengalami pelecehan seksual, persekusi dan segala macam bentuk diskriminasi, bahwa mereka tidak berjalan sendiri," jelas Dita.
Danang menambahkan, album ini juga sebagai pengingat untuk tetap menjadi manusia yang tidak menghakimi.
"Juga untuk mereka yang seringkali mengesampingkan kemanusiaan sampai bertindak sebagai Tuhan," kata Danang.
Lima dari sembilan lagu yang ada di album Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya ini merupakan garapan ulang dari EP sebelumnya.
Kali ini, Tashoora mengajak beberapa musisi untuk berkolaborasi.
.Feast menjadi salah satu band yang berkolaborasi dengan Tashoora pada lagu Terang.
"Kami berusaha memberi warna baru ke dalam sebuah karya yang sudah sangat kuat aura Tashoora-nya. Tak banyak diberi kosmetik lagi karena pada dasarnya lagu ini sudah kuat," ujar vokalis .Feast, Baskara Putra.
Album Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya menjadi album studio pertama yang dirilis Tashoora. Album ini sudah dirilis di seluruh platform musik digital.