KOMPAS.com – Fenomena mudik selalu terjadi di Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pemberitaan mengenai banyaknya orang yang pulang ke daerahnya untuk merayakan lebaran selalu saja menghiasi pemberitaan di Tanah Air setiap tahunnya.
Namun, ternyata fenomena mudik juga terjadi di China. Bedanya jika di Indonesia mudik dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri, di Negeri Tirai Bambu mudik dilakukan menjelang Imlek.
Diperkirakan hampir 3 miliar perjalanan akan dilakukan antara 21 Januari dan 1 Maret 2019. Fenomena itu ditetapkan sebagai mudik atau migrasi manusia terbesar di planet ini.
Migrasi di China ini disebut Chungyun. Itu adalah periode 40 hari ketika masyarakat China pulang untuk merayakan Imlek bersama keluarga. Tahun 2019 ini, Imlek jatuh pada 5 Februari.
Kementerian Transportasi China baru-baru ini mengadakan konferensi pers untuk mengungkapkan beberapa statistik yang mengesankan di balik fenomena Imlek ini.
Dilansir dari CNN Travel, menurut Wakil Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, Lian Weiliang, sebanyak 2,99 miliar perjalanan akan dilakukan selama periode Chungyun. Jumlah itu naik 0,6 persen dibanding 2018.
Diperkirakan 2,46 miliar perjalanan akan dilakukan dengan mobil, 413 juta dengan kereta api yang naik 8,3 persen dari tahun sebelumnya, dan 73 juta perjalanan lainnya dilakukan melalui udara. ANGGARA WIKAN PRASETYA