JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta William P Sabandar menargetkan, kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia akan beroperasi secara komersial pada pekan terakhir Maret 2019.
"Target kami untuk operasi komersial di rentang tanggal 24-31 Maret 2019," kata William di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).
William menjelaskan, saat ini PT MRT sedang melakukan uji coba terbatas (parallel trial run) hingga 25 Februari 2019 dengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan secara terbatas.
Pada tahapan uji coba tersebut, PT MRT melakukan uji coba sistem dan commissioning pada seluruh 16 rangkaian kereta yang berada di Depo Lebak Bulus.
"Kami uji coba sistemnya, misalnya ketepatan waktu kedatangan kereta, ketepatan antara pintu kereta dan pintu stasiun terbuka, sistem yang seperti itu," ujar William.
Nantinya, lanjut William, PT MRT akan melakukan uji coba operasi penuh (full trial run) mulai 26 Februari hingga MRT dioperasikan secara komersial.
Uji coba diberlakukan dengan menerapkan sistem kuota. Artinya, ada pembatasan jumlah peserta yang dapat mengikuti tahapan uji coba kereta MRT setiap harinya.
Selanjutnya, jumlah kuota yang ditetapkan akan mengalami peningkatan setiap hari hingga masa pengoperasian secara komersial.
Selain itu, PT MRT Jakarta akan melibatkan peserta terpilih untuk mengikuti simulasi situasi darurat (emergency operation training) pada 26 Februari-11 Maret.
"Hanya peserta terpilih yang dapat mengikuti emergency training itu. Nanti, masyarakat dapat mendaftar melalui website. Saat ini, website masih belum, terus dikembangkan. Kami akan informasikan melalui media sosial jika website sudah dapat diakses," kata William.
Adapun, pembangunan MRT Jakarta fase 1 sudah mencapai 98,59 persen dengan rincian pembangunan depo dan elevated sectionmencapai 98,43 persen dan pembangunan underground section mencapai 98,74 persen.
"Semua pembangunan dan tahapan uji coba masih sesuai target perencanaan," kata William. RINDI NURIS VELAROSDELA