JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) kembali melakukan aksi kamisan ke-575 di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019) sore.
Berjuang mencari keadilan, Sumarsih (ibu dari Wawan) dan sejumlah aktivis lain memprakarsai Aksi Diam Kamisan, biasa disebut Aksi Kamisan. Aksi pertama mereka digelar pada Kamis, 18 Januari 2007. Saat mengikuti aksi, mereka berpakaian hitam dan membawa payung hitam. Tuntutan dan foto-foto korban terpampang di spanduk ataupun perlengkapan lain yang mereka bawa.
Sejak saat itu, Aksi Kamisan selalu digelar setiap Kamis di tempat yang sama hingga saat ini. Namun, tuntutan mereka agar pemerintah menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu belum terwujud juga.
Pada aksi kamisan ke-575 ini, aktivis dan keluarga korban pelanggaran HAM menuntut Presiden Joko Widodo mewujudkan janji kampanyenya, menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu dan menugaskan Jaksa Agung menindaklanjuti berkas yang diberikan Komisi Nasional HAM.
Serta para aktivis menolak kembalinya militer untuk menduduki jabatan sipil dalam pemerintahan. GARRY LOTULUNG