JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan umat Hindu dari 13 Banjar padati pantai Kuta saat prosesi upacara melasti. Senin (4/3/2019) sore.
Untuk mencapai pantai ini, umat Hindu Desa Adat Kuta harus berjalan beriringan sejauh tiga kilometer. Dalam perjalanan tersebut, tak jarang wisatawan baik lokal maupun asing ikut serta mengabadikan momen upacara melasti ini.
Setibanya di pantai, seluruh umat mulai duduk menghadap ke pantai dan melakukan prosesi persembahyangan.
Bendesa adat kuta, I Wayan Wasita menjelaskan, proses pemelastian Desa Adat Kuta dilakukan sebelum pergantian tahun saka. Di mana, upacara tersebut dilakukan sebelum umat Hindu melakukan tapa brata penyepian saat Hari Raya Nyepi tiba.
Pemelastian ini diikuti oleh 11 Pura di Desa Adat Kuta. Sebelum menuju ke pantai atau segara, sudah dilakukan persembahyangan di masing-masing Pura.
"Nah di segara ini, pemelastian Ida Batara itu tujuan dan maknanya untuk penyucian buana agung dan buana alit. Sehingga dalam konteks pergantian Tahun Baru Saka 1941 ini, umat Hindu diharapkan melakukan intropeksi diri," ujarnya saat ditemui di Pantai Kuta usai proses persembahyangan.
Harapan serta doa yang dipanjatkan dalam upacara ini adalah kedamaian bagi alam semesta.
Jagat tempat manusia berpijak diharapkan tentram, aman dan saling rukun antar Desa Adat lainnya.
"Upacara pemelastian ini diikuti oleh ribuan krama desa dari 13 Banjar. Jadi ini tumpah ruah datang ke pantai," tambahnya.
Ia melanjutkan, meskipun Kuta sudah menjadi destinasi wisata mancanegara, bukan berarti melupakan adat istiadat dan budayanya.
Pihaknya dan krama desa lainnya akan terus melestarikan tradisi tersebut di masa-masa yang mendatang.
Menariknya, ada beberapa wisatawan asing yang turut mengiikuti proses pemelastian dengan berpakaian adat serba putih dan udeng di kepalanya.
Selain itu beberapa wisatawan asing lainya juga berbaur dengan warga sekitar dengan posisi duduk menghadap laut saat pemuka adat merapalkan doa.
"Wisatawan yang hadir atau yang mengikuti proses melasti ini hanya menyaksikan saja, bagaimana prosesi dari pada upacara pemelastian ini," jelasnya. RINO GALE