KOMPAS.com -Â Pantai Carita merupakan salah satu kawasan di pesisir pantai Banten yang terkena dampak Tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.Â
Sejumlah bangunan milik warga dan penginapan hancur akibat terjangan tsunami yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Kini hampir lima bulan setelah peristiwa yang merenggut ratusan nyawa tersebut, Carita perlahan mulai bangkit.
Kompas.com bertemu dengan Hadi, salah satu warga Carita yang menjadi saksi bagaimana tsunami menerjang kawasan tersebut, Selasa (30/4/2019).
"Ombaknya tinggi, keponakan saya terseret sampai masuk ke dalam ruangan, sedangkan kakak saya sampai ke sawah", kata Hadi.
Hadi yang sehari-harinya berjualan di pesisir Pantai Carita, mengaku dalam lima bulan terakhir pendapatannya masih kurang.
Sebelumnya kebanyakan pedagang berjualan di dalam area wisata dan penginapan, namun akibat belum diperbaiki, mereka bergeser dan membuka lapak di pinggir jalan.
Mulai bangkit
Hadi juga mengungkapkan bahwa perbaikan tengah dilakukan bertahap, salah satunya infrastruktur jalan.
Hal ini membawa secercah harapan bagi penduduk yang sehari-harinya mengadu nasib dari sektor pariwisata setempat.
"Wisatawan alhamdulillah sudah hampir sebulan terakhir mulai datang kembali", ujar Hadi.
Andreas, pewarta foto Kompas.com yang bertugas meliput bencana tsunami itu tahun lalu, menengok kembali dan melihat perkembangan Carita terkini.
Sepanjang perjalanan, dari atas skuter Vespa yang dikendarainya, ia menyaksikan sejumlah titik yang sempat ia datangi dulu.
Â
Dari napak tilas itu, beberapa penginapan terlihat memang belum pulih sepenuhnya, sejumlah tukang masih bekerja dan memperbaiki bangunan-bangunan yang ada di sekitar Pantai Carita.
Meski demikian, upaya pemulihan pasca-tsunami di kawasan Carita perlahan tapi pasti terus dilakukan.
Seperti diketahui, Carita yang tersohor akan pesona alam dan pantainya itu merupakan salah satu primadona wisata di Provinsi Banten.
Upaya renovasi dan penataan ini menjadi rangkaian dari sebuah harapan besar, menuju Carita kembali pada kejayaannya. RODERICK ADRIAN MOZES, DINO OKTAVIANO