JAKARTA, KOMPAS.com -Kebakaran yang melanda 150 rumah di permukiman padat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2019) kemarin telah membuat 1.400 orang kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi.
Sebanyak 300 kepala keluarga (KK) harus mengungsi di tiga posko bencana yang didirikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah memastikan kebutuhan logistik seperti pakaian, makanan, fasilitas kesehatan, dan lainnya untuk para korban terpenuhi semuanya.
"Fasilitas kesehatan, kemudian seluruh kebutuhan dasar kami pastikan cukup. Kemudian untuk anak-anak masa ini masih libur tapi kami tetap siapkan kebutuhan mereka sekolah," kata Marullah, kemarin.
Korsleting
Kepala Suku Dinas Penanggulan dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Erwin mengatakan, kebakaran itu diduga lantaran korsleting di salah satu rumah warga. Api dari rumah itu merambat dengan cepat ke rumah warga lainnya.
Saat memadamkan api, ada beberapa kendala yang dialami petugas damkar. Mereka misalnya, kesulitan mengakses jalan menuju lokasi kebakaran karena sempit. Selain itu, sumber air yang jauh dari lokasi kebakaran juga menjadi soal.
Menurut Erwin, kain-kain konveksi milik warga yang mudah terbakar menyebabkan api dengan cepat menjalar.
Untuk mengendalikan api, petugas pemadam kebakaran mengerahkan 28 unit mobil pemadam kebakaran. Api akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 14.30 WIB. CYNTHIA LOVA