KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjamin keandalan listrik Istana Negara 7 hari 24 jam. Pembangkit yang akan menjadi tulang punggung penyaluran listrik ke Ibu Kota adalah Unit Pembangkitan Muara Karang (UP MKR).
Dilansir dari Kontan.co.id, Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo dalam acara Media Visit (31/7/2019) di Unit Pembangkit Muara Karang menyampaikan bahwa Unit Pembangkit (UP) Muara Karang berperan besar terhadap listrik di Jawa khususnya tempat-tempat VVIP di DKI Jakarta.
“UP Muara Karang ini berperan sangat penting dalam kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta karena selain Istana Negara, UP Muara Karang juga menyuplai kelistrikan tempat VVIP lainnya seperti Gedung MPR/DPR, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdana Kusama, Stasiun MRT dan lainnya,” kata Dwi, dalam siaran pers, Selasa (31/7/2019).
Lebih lanjut Dwi menjelaskan bahwa UP MKR merupakan pembangkit yang sangat ramah lingkungan.
“Pembangkit-pembangkit di UP MKR ini merupakan pembangkit yang ramah lingkungan, mampu mengendalikan emisi pembangkit di tahap yang aman, menunjukkan kinerja pembangkit di Ibu Kota ini menjadi bukti peran aktif PLN dalam mendukung Jakarta aman polusi,” sambung Dwi.
UP MKR dikelola oleh Anak Perusahaan PLN yaitu PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali), memiliki total kapasitas 1.600 MegaWatt (MW) yang disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap 4-5 (PLTU 4-5), Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap Blok I (PLTGU Blok I) dan PLTGU Blok II total daya yang dapat dihasilkan adalah sebesar 1.600 MegaWatt.
General Manager PJB UP MKR Rahmat Azwin mengemukakan bahwa UP Muara Karang saat ini dalam proses pengembangan dan pembangunan lebih lanjut untuk mendukung keandalan kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta.
“Sampai saat ini UP MKR dalam proses pembangunan PLTGU Blok III kapasitas 500 MW, di 2020 masuk sistem, hingga saat ini kebutuhan DKI Jakarta sebesar kurang lebih 5500 MW, 30% nya dipasok oleh Muara Karang,” papar Azwin.