KOMPAS.com - Sejumlah pencari suaka tampak kembali menempati trotoar di dekat kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019).
Seorang penjaga keamanan Gedung Ravindo, Sunaryo, mengatakan, para pengungsi itu mulai menempati trotoar di Jalan Kebon Sirih pada Jumat (13/9/2019) sore dan Jumat malam.
"Sekitar 30 orang datang pada Jumat sore. Malam harinya, sekitar 50 orang datang lagi. Sebagian dari mereka meninggalkan trotoar karena dikabarkan telah menerima bantuan," kata Sunaryo.
Puluhan pencari suaka yang berasal dari sejumlah negara itu menempati trotoar untuk meminta tolong kepada UNHCR agar memberikan tempat tinggal dan kebutuhan hidup sehari-hari setelah bantuan-bantuan di tempat penampungan sementara mereka sebelumnya di Kalideres, Jakarta Barat, dihentikan pemberiannya.
Pada awal September, Perwakilan UNHCR di Indonesia Thomas Vargas mempersilakan para pencari suaka untuk menyampaikan aspirasi mereka di Kantor UNHCR di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
UNHCR, lanjut Vargas, mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kepolisian Metro Jakarta Pusat terkait kehadiran para pencari suaka yang berada di sekitar Kantor UNHCR di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta mengharapkan instruksi yang jelas dari pemerintah pusat terkait keberadaan para pencari suaka yang berada di Gedung Eks Komando Distrik Militer (Kodim) di kawasan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat.
"Kami minta dari pemerintah pusat memberikan arahan yang jelas untuk pemerintah daerah. Itu kan pengungsi tidak kami anggarkan dalam anggaran kami," kata Kepala Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakri.
Sumber: KOMPAS.com (Icha rastika)