KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum juga berakhir dan setiap hari, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Untuk memutus rantai penularan Covid-19, kapasitas tes laboratorium atau tes PCR harus terus bertambah.
Direktur Utama GSI Lab, dr Nino Susanto, berkata bahwa kunci terpenting untuk memutuskan rantai pandemi adalah dengan pengetesan untuk mengetahui, apakah seseorang terinfeksi atau tidak terinfeksi Covid-19.
Dalam acara daring Konferensi Pers Peresmian GSI Lab di Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2020), Nino juga berkata bahwa tes PCR akan dimanfaatkan untuk mengumpulkan data, agar bisa cepat melakukan tracing dan isolasi bagi yang terinfeksi tanpa gejala, serta mengobati bagi pasien dengan gejala.
Pasalnya, keterlambatan tracing, isolasi dan pengobatan bisa menyebabkan penyebaran Covid-19 yang lebih massif, khususnya dari orang yang terinfeksi tapi tanpa gejala.
Menurut data terakhir di Jakarta, mayoritas kasus konfirmasi positif atau 66 persen adalah tanpa gejala (asimtomatik). Data ini menguatkan pentingnya bagi semua orang untuk melakukan tes agar mengetahui kondisi mereka.
Di samping itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah menetapkan target untuk meningkatkan kapasitas pengetesan PCS sebanyak 30.000 tes per hari. Namun ternyata, jumlah tes PCR yang telah dilakukan di Indonesia hingga hari ini masih relatif rendah, yakni baru mencapai 28.000 tes per hari.
Salah satu kendala tes PCR masih relatif rendah dilakukan adalah karena ketersediaan fasilitas laboratorium tes PCR yang masih minim.
Baca selengkapnya: Bantu Lawan Corona, GSI Lab Bisa Lakukan 5.000 Tes PCR per Hari