TANGERANG, KOMPAS.com - Curah hujan tinggi di wilayah Jabodetabek mengakibatkan produksi hio untuk perayaan imlek menurun. Hal ini juga berimbas kepada pesanan jumlah hio.
Salah satunya seperti yang dialami sentra produksi hio rumahan milik Tompul misalnya yang terletak di Gg. Gledek, Cengklong, Tangerang, Banten, Rabu (8/1/2020). Mereka mengaku pesanan hio tahun ini menurun sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya.
Daud (53) salah satu pekerja di pabrik rumahan hio milik Tompul mengakui menurunnya permintaan juga karena produksi yang menurun akibat musim hujan.
"Kita orang kan buat secara manual dari proses pembuatan bahan hingga penjemuran semua manual, kalo musim hujan gini hio-hio yang besar jadi lama keringnya", kata Daud.
Pantauan Kompas.com akibat curah hujan yang tak menentu membuat pemilik untuk lebih berhati-hati dalam memproduksi hio, pasalnya kondisi cuaca yang tak menentu membuat pekerja harus bolak-balik mengangkat hio yang sedang dijemur.
Hio berbagai ukuran diproduksi tiap hari di pabrik rumahan miliknya dari ukuran yg paling kecil sepanjang 30 cm seharga Rp 5.000 hingga ukuran terbesar 2 meter seharga Rp 30.000.
Sentra produksi hio rumahan milik Tompul mempekerjakan sekitar 25 orang, dan hasil produksi didistribusikan ke berbagai kota di indonesia seperti Surabaya, Pontianak, Semarang dan kota lainnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.