TANGERANG, KOMPAS.com – Berawal dari permintaan pesepeda untuk perawatan sepeda di salon mobilnya, Allan Novatan, pendiri Bike 2 Wash melihat peluang salon sepeda di masa Pandemi.
Dibantu kawannya yang paham seluk-beluk sepeda, Allan memberanikan diri membuka bisnis salon sepeda, apalagi salon mobil yang dijalankannya selama ini meredup saat pandemi.
“Sekarang siapa yang mau keluar uang Rp 1,5 juta untuk poles mobil saat pandemi? Kalaupun ada nggak banyak, orang memilih untuk keperluan yang lebih penting dulu daripada poles mobil,” tegas Allan.
Allan mengaku di masa pandemi antusias pelanggan melakukan perawatan di salonnya cukup tinggi. Di luar dugaan, Allan mengaku antusias pelanggan yang datang melebihi dari target yang ia perkirakan.
“Antusias orang melakukan perawatan sepeda luar biasa, bisa tiga hingga lima kali lipat dari target kami, apalagi kalau weekend. Seminggu mungkin hampir 100 sepeda untuk cuci kalau nano ceramic coating sekitar 10 sampai 20 persennya,” tambah Allan.
Allan menambahkan sebagian besar karyawan jasa salon sepeda yang ia rintis 1,5 bulan lalu berasal dari korban PHK bisnis kuliner.
“Semua karyawan di sini belajar dari nol, sebagian besar korban PHK bisnis kuliner. Kalau satu cabang lima sampai enam orang, paling tidak kita bisa membantu korban pandemi,” tegas Allan.
Di salon sepeda Bike 2 Wash berbagai perawatan sepeda ditawarkan, dari cuci sepeda, waterless wax, cuci coating, stel sepeda, hingga perawatan unggulannya, nano ceramic coating.
Biaya perawatan sepeda dibanderol dari harga Rp 30 ribu untuk waterless wax hingga Rp 500 ribu untuk nano ceramic coating.