YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Saluran irigasi di Kampung Mrican, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta yang dahulu dipenuhi sampah kini disulap menjadi tempat budidaya ikan.
Ketua Karang Taruna Kampung Mrican, Suradianto (32) menceritakan, dahulu kondisi aliran irigasi yang berada di samping Sungai Gajah Wong sangat kotor.
Saluran irigasi tersebut kerap menjadi tempat pembuangan sampah.
"Dulu di sini lokasi tempat membuang sampah, ya sampah rumah tangga. Tapi yang kebanyakan sampah medis," ungkap Ketua Karang Taruna Kampung Mrican, Suradianto (32) saat ditemui di Bendung Lepen, Jumat (11/07/2020) lalu.
Salah seorang anggota Karang Taruna Kampung Mrican, Andhy Noor Wijanarko (26) menuturkan, kondisi yang memprihatinkan tersebut, membuat karang taruna jengah.
"Kapan lagi kita bisa beranjak dari kampung kumuh. Apa iya kita terus-terusan aliran irigasi ini akan dialiri oleh sampah, sedangkan aliran irigasi ini nantinya ke sawah-sawah," bebernya.
Dari perasaan jengah itulah, muncul tekad untuk mengembalikan fungsi aliran irigasi agar bersih dari sampah.
"Ide-ide muncul itu tahun 2016," ungkapnya.
Sejak saat itu, pada tahun 2019, anggota karang taruna bersama warga mulai bergerak membersihkan aliran irigasi sejauh 100 Meter dari sampah-sampah.
Selain sampah, mereka juga membersihkan lumpur yang ada di dasar saluran irigasi.
"Sampah dan lumpur, jadi ada pendangkalan. Dulu dalamnya hanya sekitar 60 cm, sekarang sudah sekitar 1 meter," urainya.
Setelah aliran irigasi bersih, kemudian dipasang jaring-jaring bertujuan untuk menyaring sampah agar tidak hanyut mengukuti aliran air.
Seiring berjalanya waktu, muncul gagasan untuk budi daya ikan mulai dari nila, tombro dan koi di saluran irigasi tersebut.
"Dananya ini swadaya masyarakat seikhlasnya. Apapun bentuknya, banyak atau sedikit yang terpenting ikhlas," tuturnya.
Andhy mengaku sudah empat kali panen dari hasil budi daya ikan tersebut.
Hasil panen dijual kepada warga masyarakat Kampung Mrican.
"Sudah empat kali dengan kemarin, sekali panen sekitar 8,5 kuintal. Warga luar kampung dipersilakan, namun kita mengutamakan dari warga sekitar, kalau harga di bawah pasaran," tandasnya.