YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Dalam bahasa Jawa, lethek artinya kotor. Nama itulah yang menjadi ciri khas mie buatan Dusun Bendo, Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY.
Dijuluki mie lethek karena penampakan warna mie kecoklatan tidak putih bersih karena getah singkong. Pabrik mie yang berada di tepi Sungai Progo ini berdiri sekitar tahun 1940-an.
Umar Bisir Nahdi, kakek Yasir Ferry Istramada generasi ketiga Mie Lethek Garuda adalah pendiri pabrik mie yang bertujuan untuk syiar agama Islam.
“Dulu kakek datang ke sini dari Hadhramaut, Yaman untuk siar agama Islam. Dulu orang tidak melulu uang tapi juga pangan. Dengan mendirikan pabrik yang asasnya sosial agar mudah untuk masuk syiar agama,” ungkap Ferry.
Inovasi dilakukan di pabrik mie ini sejak berdiri. Awalnya mie lethek menggunakan bahan tepung beras. Ketika beras menjadi barang mahal karena resesi ekonomi Indonesia, bahan baku mie diganti dengan jagung lalu onggok atau ampas tapioka, dan kini tepung gaplek.
Pembuatan mie yang ada sejak 70 tahun lalu ini butuh proses panjang. Caranyapun juga unik dengan bantuan sapi untuk mencampur adonan tepung gaplek dan tapioka.
Gaplek awalnya dicuci dan direndam air untuk menghilangkan getahnya. Setelah bersih gaplek dijemur hingga kering dan digiling menjadi tepung.
Tepung gaplek lalu direndam air dan diendapkan untuk digunakan sebagai bahan baku mie lethek. Tepung gaplek dan tepung tapioka kemudian dicampur dan diaduk dengan menggunakan tenaga sapi.
Tepung gaplek untuk membuat mie mengembang, sedangkan tepung tapioka untuk merekatkan adonan. Adonan mie kemudian dikukus, dicetak menjadi mie dan dijemur hingga kering sehingga siap dipasarkan.
Mie legendaris asli Bantul ini pernah dicicipi presiden Amerika Serikat, Barack Obama saat kunjungan ke Indonesia. Dikutip dari berita Kompas.com, 29/6/2017, Barack Obama terlihat bolak-balik mencicipi sajian mie lethek yang disediakan di salah satu restoran di Srandakan Bantul.
Ferry mengakui di musim pandemi Covid-19 ini permintaan mie lethek mengalami penurunan hingga 50 persen. Mie Lethek Garuda buatannya saat ini dipasarkan di lokal Yogyakarta seperti Pasar Beringharjo, Pasar Bantul, dan Pasar Imogiri.