JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penolakan wacana pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang diduga teroris lintas batas, terutama mantan anggota ISIS, bergulir di sejumlah daerah.
Terpantau pada Jumat (7/2/2020) lalu, aksi digelar di Yogyakarta oleh sejumlah orang yang menamakan diri Forum Selamatkan NKRI-DIY dengan mendatangi Kantor DPRD DIY.
Aksi serupa juga digelar di Jakarta pada Senin (10/2/2020) kemarin. Peserta aksi yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhinneka Jaya (Barabaja) berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Massa dari berbagai daerah itu ramai-ramai menolak rencana pemulangan sekitar 600 orang WNI eks ISIS kembali ke Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memastikan bahwa pemerintah tak akan memulangkan WNI yang diduga teroris lintas batas.
Mahfud menyampaikan hal tersebut setelah mengikuti rapat tertutup bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020) ini.
"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris. Bahkan tidak akan memulangkan FTF (foreign terorist fighter) ke Indonesia," kata Mahfud.
Ia mengatakan, keputusan itu diambil lantaran pemerintah khawatir para terduga eks ISIS itu akan menjadi teroris baru di Indonesia.