KOMPAS.com - Sejak wabah virus corona (Covid-19) melanda Tanah Air, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang paling terdampak.
Salah satu pelaku UMKM yang merasakan dampak pandemi Covid-19 di tengah bulan Ramadhan ini ialah para penjual kue kering.
Tak seperti Ramadhan sebelumnya, penjualan kue kering menjelang Lebaran tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Tak hanya melanda usaha kue kering rumahan, anjloknya penjualan juga dirasakan produsen kue kering dengan skala perusahaan.
Ina Cookies misalnya, industri kue kering dengan kemampuan produksi dan jaringan distribusi nasional itu juga merasakan hal yang sama.
Dilansir Antara, manajemen Ina Cookies menyatakan, produksi dan penjualan kue kering untuk kebutuhan Lebaran tahun ini mengalami penurunan 40 persen atau hanya 360 ribu toples.
Untuk perbandingan, Ina Cookies mampu memproduksi hingga 600 ribu toples di tahun sebelumnya.
Beberapa pedagang kue kering skala pertokoan menengah juga mengungkapkan hal yang sama.
Salah satu pedagang di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta, menyatakan bahwa penjualan kue kering di bulan Ramadhan ini mengalami penurunan hingga 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Adanya aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan turunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 dinilai menjadi faktor anjloknya penjualan kue kering di tahun ini.