ACEH UTARA, KOMPAS.com – Sebanyak 94 warga Rohingya akan dilepas ke laut setelah kapal mereka diperbaiki di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara.
Sebelumnya, mereka ditemukan nelayan terombang-ambing dan menjerit minta tolong di perairan Seunuddon, Aceh Utara, Rabu (24/6/2020).
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Aceh Utara, Risawan Bentara menyebutkan hasil rapat Muspida plus menyepakati mereka akan dilepas ke lautan melanjutkan perjalanan sesuai tujuan mereka.
“Apa yang disampaikan Forkompinda kita ikuti. Kita juga tes kesehatan mereka, apakah terpapar corona atau tidak. Semua protokol kesehatan kita ikuti,” katanya di TPI Bayu, Kamis (25/6/2020) kepada sejumlah wartawan.
Saat ini, kondisi warga Rohingya dalam keadaan lemas. Mereka diberikan makanan dan ditampung sementara di bekas Kantor Imigrasi, Punteut, Lhokseumawe, sembari menunggu perbaikan kapal.
Lalu saat didesak apakah Aceh Utara menolak menampung warga Rohingya itu?
“Semua tergantung Forkopimda. Kami tidak bisa menyebut menerima atau menolak,” terang Risawan.
Di lokasi yang sama, Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro, menyebutkan berbagai pertimbangan telah dilakukan untuk melepas kembali pengungsi tersebut ke laut.
“Setelah diperbaiki kapal tersebut, kita juga akan mempersiapkan bahan bakar untuk kapal tersebut dan kemudian direncanakan akan didorong kembali kapal tersebut di bawah pengawasan Polairud dan TNI Angkatan Laut untuk keluar dari perairan Indonesia,” pungkasnya.