KOMPAS.com - Penerapan belajar dari rumah selama pandemi Covid-19 turut berdampak pada segala kegiatan terkait kenaikan kelas menjelang tahun ajaran baru.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan bahwa tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada 13 Juli mendatang.
Segala kegiatan terkait kenaikan kelas seperti ujian akhir tahun dan wisuda tetap berlangsung sesuai jadwal akademik, meski digelar dengan berbagai keterbatasan dan penyesuaian.
Sesuai kebijakan Kemendikbud, murid-murid di berbagai daerah di Tanah Air mengikuti ujian akhir tahun secara dalam jaringan (daring) di rumahnya masing-masing.
Sayangnya, kebijakan ini masih menemukan sejumlah hambatan, seperti jaringan internet yang belum mumpuni di suatu daerah, hingga adanya siswa-siswa yang belum memiliki ponsel pintar atau smartphone.
Seperti kisah guru SMA Negeri 1 Kabila yang harus melintasi jembatan bambu untuk mengantarkan soal ujian secara langsung ke rumah siswa di Poowo Barat, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Sejumlah guru di sekolah tersebut mengantarkan langsung soal ujian ke rumah 51 siswa karena tidak memiliki smartphone untuk mengikuti ujian daring.
Lain pula di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Karya Mandiri 2, Bekasi, Jawa Barat.
Pihak sekolah tetap memfasilitasi siswa untuk mengikuti ujian di sekolah bagi yang memiliki kendala teknis untuk mengikuti ujian daring di rumah.
Tak hanya tentang ujian, pelaksanaan wisuda siswa juga dilakukan secara "tak biasa" di tengah pandemi ini.
Stella Maris School di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, misalnya, yang menggelar acara wisuda siswanya secara drive thru.
Selayaknya pemandangan antrean drive thru di restoran cepat saji, bedanya kali ini, barisan mobil diisi oleh murid-murid berpakaian toga yang didampingi orangtuanya masing-masing.
Hal itu dilakukan guna menghindari kerumunan yang berpotensi menjadi medium penyebaran Covid-19.