KOMPAS.com - Sore hari yang cerah, warga yang tinggal di sekitar Jalan Muria Dalam, Menteng Atas, Jakarta Selatan menghabiskan waktu sore hari dengan bermain layang-layang di lapangan kosong pada Jumat (28/08/2020). Puncak musim kemarau yang terjadi pada bulan Juli dan Agustus adalah waktu yang tepat untuk menerbangkan layang-layang.
Warga mulai berkumpul di lapangan mulai jam 3 sore dengan membawa layangan dan senarnya masing-masing, terlihat juga beberapa penjual dengan menggunakan motornya menjajakkan senar layangan dan berbagai bentuk layangan.
Terlihat dari anak kecil sampai orang dewasa menerbangkan layang-layang di tanah lapang yang sangat luas ini, mereka bermain sampai terbenamnya matahari.
Angin kencang dan langit cerah menjadi daya pikat bagi para ‘penerbang’ untuk melambungkan layang-layangnya lebih tinggi. Bisa bermain layang-layang tanpa gangguan tiang listrik dan lalu-lalang kendaraan adalah sebuah kemewahan tersendiri bagi warga Jakarta, karena permainan sederhana ini membutuhkan ruang terbuka yang luas, yang sudah sangat jarang ditemukan di Ibukota Jakarta.
Orang dewasa lebih menyukai layangan jenis koang yang lebih besar, beragam bentuknya dan membutuhkan keahlian tingkat tinggi untuk menerbangkannya sedangan anak-anak menerbangkan layangan jenis sukhoi. mereka sering kali adu ketangkasan dengan layangan sukhoi ini.