BOGOR, KOMPAS.com – Waktu menunjukkan pukul 16.00 wib saat mobil yang kami kendarai sekeluarga tiba di parkiran Camping Ground Pasir Reungit di kawasan Gunung Bunder, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Kamis (17/9/2020).
Seratus meter sebelum tiba di lokasi kami merapal doa, berharap camping ground sepi pengunjung.
Benar saja, tak satupun kendaraan terlihat terparkir di sana, camping ground sepi. Hari ini kali pertama kami sekeluarga menginap di Pasir Reungit di hari kerja.
Bagi kami wisata alam di Gunung Bunder adalah wisata untuk melepas penat dari hiruk pikuk rutinitas sehari-hari.
Waktu tempuh yang pendek dari rumah kami di Depok dan suasana dingin pegunungan menjadi pertimbangan utama kami selalu datang ke sini.
Dari rumah kami, Pasir Reungit hanya berjarak 48 kilometer atau ditempuh dalam dua jam perjalanan menggunakan mobil.
Tiba di sana, tenda segera kami dirikan, tak lupa flysheet kami pasang agar malam kami aman saat hujan turun.
Nama Pasir Reungit cukup akrab bagi pecinta wisata petualangan. Di sini adalah salah satu jalur pendakian menuju Kawah Ratu.
Dari beberapa camping ground di sekitar Bogor yang pernah kami kunjungi, di sini relatif sepi pengunjung meski di hari libur.
Di musim pandemi, kemping di Pasir Reungit bisa menjadi alternatif liburan aman bersama keluarga.
Areal camping ground yang cukup luas membuat tenda kami tak pernah berdesakan dengan tenda pengunjung lain. Anak-anak bebas leluasa bermain di hutan pinus areal camping ground.
Tenda untuk bermalam juga bisa disewa di sini. Aman bagi keluarga yang tak memiliki tenda tapi ingin mencoba bermalam.
Dari camping ground pengunjung juga bisa mandi di Curug Buluh yang berjarak sekitar 200 meter. Trek menuju Curug Buluh tergolong landai, cukup ramah untuk keluarga yang membawa anak-anak.