KOMPAS.com - Operasi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak dan dilaporkan jatuh pada Sabtu (9/1/2021) lalu, terus berlanjut.
Memasuki hari kesembilan pencarian, Minggu (17/1/2021) ini, prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib) TNI AL kembali melakukan penelusuran di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pantauan Kompas.com, beberapa temuan baru berhasil dikumpulkan dalam operasi tersebut, di antaranya serpihan pesawat, STNK, dan kartu identitas.
Berdasarkan data terakhir hingga Minggu (17/1/2021) pukul 09.00 WIB, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 188 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Sejauh ini, total sudah 24 korban yang telah teridentifikasi berdasarkan DNA dan sidik jari. Jumlah ini belum bertambah dibanding data pada Sabtu (16/1/2021).
Sebagaimana diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu.