LAMPUNG, KOMPAS.com - Kawanan gajah liar memasuki area perkebunan warga di Desa Tegal Yoso dan Tanjung Kusumo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Minggu (3/1/2021) malam.
Pantauan tim Kompas.com di lokasi, kawanan gajah liar ini berjumlah 12 ekor yang memasuki area perkebunan untuk mencari makan.
Kawanan gajah dihalau oleh tim gabungan dari ERU (Elephant Response Unit), yaitu ERU Camp, ERU Patrol, ERU Luar, serta didampingi oleh petugas Polisi Kehutanan dan warga setempat yang menjaga perkebunannya sendiri.
Petugas menggunakan mobil dan motor untuk menuju dan berkeliling di area perkebunan, serta menggunakan berbagai cara untuk menghalau gajah seperti memakai mercon (petasan) yang diarahkan ke kawanan gajah.
Ada juga yang memakai suara sirine mobil, penerangan senter, dan teriakan dari petugas ERU untuk menggiring kawanan tersebut kembali ke dalam hutan.
Saat kami tiba di area perkebunan, terlihat kawanan gajah sudah tiba lebih awal dan berpencar untuk menuju perkebunan, di antaranya perkebunan singkong, jagung, dan padi.
Tim dari ERU melakukan tugas patroli atau menghalau mulai dari jam 5 sore sampai waktu yang tidak ditentukan, perkiraan sampai subuh atau langit sudah terang, dan gajah sudah kembali ke hutan.
Konflik antara manusia dan gajah mulai terjadi sejak Way Kambas ditetapkan sebagai kawasan hutan, belum menjadi Taman Nasioal.
Beberapa daerah di sekeliling hutan Way Kambas dibuka menjadi daerah permukiman dan juga lahan perkebunan bagi warga yang tinggal di permukiman tersebut.
Hingga pada akhirnya pada 2011, dibentuklah sebuah unit bernama ERU, yang terdiri dari beberapa ekor gajah jinak yang sudah dilatih dan juga mahout yang bertujuan untuk mengusir gajah liar kembali ke habitatnya, dengan tujuan utama untuk menekan konflik antara manusia dan gajah.