JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memukul telak perekonomian dunia, tak terkecuali di Indonesia. Hanya dalam waktu beberapa bulan, Covid-19 telah mengakibatkan lonjakan penduduk miskin di Tanah Air.
Kelompok masyarakat rentan, seperti pemulung, gelandangan, pengemis, dan korban PHK adalah kelompok masyarakat yang paling terdampak selama pandemi Covid-19.
Seperti yang dialami Ahsan Basri Joni, pria 52 tahun yang sehari-harinya berprofesi sebagai badut jalanan.
Ditemui Kompas.com, Selasa (5/1/2021), Ahsan yang sehari-hari mengenakan kostum karakter Angry Bird tengah mengais rezeki dari sedekah yang diberikan para pengguna jalan di kawasan Gatot Subroto, Jakarta.
Ahsan mengaku sudah menjalani profesi sebagai badut jalanan selama 2 bulan terakhir. Adanya pandemi corona membuat dirinya kesulitan mendapat pekerjaan layak.
Dari pekerjaan badut jalanan yang dilakoni setiap hari sejak pukul 3.30 hingga 8 malam tersebut, ia mengaku memperoleh pemasukan berkisar Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu per harinya.
Pemasukan itu masih harus ia sisihkan untuk ongkos transportasi angkot dan biaya sewa kostum sebesar Rp 30 ribu per hari. Praktis, sisa bersih yang diperoleh masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Apalagi, saat ini Ahsan yang berdomisili di kawasan Pasar Minggu itu memiliki 2 anak yang masih kecil dan remaja, masing-masing berusia 12 dan 18 tahun. Ia mengaku keduanya kini tak lagi bersekolah.
Untungnya, masih ada uluran tangan yang kerap ia terima, seperti bantuan berupa makanan maupun sembako.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 kian mendesak kesejahteraan hidup kelompok masyarakat rentan miskin di Indonesia, termasuk di Ibu Kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya menyebutkan, dampak pandemi Covid-19, jumlah penduduk miskin di Jakarta meningkat 1,11 persen. Data tersebut ia dapat dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta.
"Di DKI Jakarta sendiri angka kemiskininan naik sekitar 1,11 persen di tengah pandemi Covid-19, dari semula 3,42 persen pada September 2019, menjadi 4,53 persen pada Maret 2020," ujar Riza dalam diskusi virtual, Jumat (2/10/2020) lalu.