KOMPAS.com - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik.
Dikutip dari laporan aktivitas Gunung Merapi Selasa (5/1/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, tercatat adanya aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa guguran lava pijar dengan intensitas kecil sebanyak empat kali.
Guguran lava pijar itu mengarah ke barat daya pada posisi alur Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 500 meter.
Sementara itu, dalam laporan aktivitas Gunung Merapi pada Rabu (6/1/2021) pukul 24.00-06.00 WIB, menunjukkan adanya guguran lava pijar sebanyak dua kali intensitas kecil arah kali Krasak jarak luncur 400 meter.
Terekam juga suara guguran dengan intensitas sedang dari Babadan sebanyak dua kali.
Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Merapi juga telah terpantau pada Kamis (31/12/2020) pukul 21.08 WIB, yang mana menurut hasil data visual menunjukkan adanya indikasi kemunculan api diam dan lava pijar.
Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida, api diam tersebut muncul di dasar lava 1997, sebagaimana berdasarkan hasil pengamatan citra satelit yang dikonfirmasi keberadaan gundukan yang diduga merupakan material baru.
Dari perkembangan terkini aktivitas Gunung Merapi tersebut, Hanik mengatakan bahwa secara teknis dapat dikatakan saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi 2021.
Akan tetapi pihaknya menjelaskan bahwa hal itu masih fase awal dari indikasi proses ekstrusi magma yang akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi.
"Secara teknis bisa kita katakan bahwa Gunung Merapi sudah memasuki fase masa erupsi tahun 2021," kata Hanik.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pantauan tersebut, Hanik mengimbau masyarakat untuk meningkatakan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.
(Sumber: KOMPAS.com / Dandy Bayu Bramasta)