BEKASI, KOMPAS.com - Ledakan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya Ibu Kota Jakarta, telah menimbulkan masalah baru bagi lingkungan. Pasalnya, fenomena ledakan kasus Covid-19 tersebut memicu pertumbuhan limbah medis yang masif.
Sementara itu, pemerintah belum memiliki solusi efektif dalam penanganan limbah.
Sampah medis perlengkapan penanganan Covid-19 dari fasilitas kesehatan ditemukan berserakan di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Selasa (19/10/2021). Kebanyakan dari sampah rumah tangga hingga limbah medis beracun disalurkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan ditumpuk di sana.
Ketua Koalisi Persampahan Nasional Bagong Suyoto mengatakan, sampah dan limbah medis yang ditemukan di TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, itu berupa alat pelindung diri (APD), masker, sarung tangan, hingga botol, selang infus dan alat tes Covid-19.
Sampah medis itu rutin dibuang ke tempat pembuangan akhir sejak 1 Juni 2020, ada pertumbuhan yang pesat pada jumlah limbah medis yang dibuang ke TPA-TPA di Jakarta dan sekitarnya.
”Sampah ini seharusnya diperlakukan sama dengan standar operasional limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Seharusnya setiap rumah sakit punya tempat khusus untuk penampungan limbah B3,” kata Bagong
Ini menimbulkan masalah baru bagi lingkungan, termasuk berpotensi menimbulkan permasalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan TPA.
Menurut data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, jumlah limbah medis yang dibuang di TPA di Jakarta dan sekitarnya meningkat 500 persen selama pandemi Covid-19.
Suyoto menjelaskan, seharusnya limbah medis tersebut dibakar atau disterilkan sebelum dikelola lebih lanjut.
Namun, realitanya hanya empat persen dari 3.000 rumah sakit di Indonesia yang memiliki lisensi untuk mengoperasikan insinerator untuk mengolah limbah medis.
“Pemerintah harus menyediakan teknologi insinerator yang lebih banyak untuk menghancurkan limbah medis, terutama limbah yang berhubungan dengan penanggulangan pandemi Covid-19. Pemerintah harus lebih serius menangani masalah ini,” tegasnya.