JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan sambutan dalam acara Kompas 100 CEO Forum ke-12 yang mengusung tema Ekonomi Sehat 2022.
Kompas 100 CEO Forum ke-12 digelar secara hibrida, melalui daring (online) dan luring (offline) d JCC Assembly Hall Jakarta, Kamis (18/11/2021) mulai pukul 09.00-12.00 WIB.
Forum ini menjadi dialog antara Pemerintah Indonesia melalui Kabinet Menteri Indonesia Maju dengan para CEO perusahaan, dan komunitas publik.
Beberapa menteri yang menjadi pembicara di antaranya, Menteri Koordinator Bidang perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Selain itu, ada juga Operating Partner East Ventures, David Fernando Audy yang menjadi pembicara selain para menteri.
Pada puncak acara Kompas 100 CEO Forum ke-12 di siang hari, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo turut memberikan sambutan.
Joko Widodo memberi sambutan secara langsung dari Istana Kepresidenan yang tersambung secara virtual dengan lokasi Kompas 100 CEO Forum di JCC Assembly Hall Jakarta.
Terdapat beberapa poin penting dari paparan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada puncak acara Kompas 100 CEO Forum ke-12 kali ini.
Beliau menegaskan poin paling penting untuk meningkatkan sektor ekonomi dan kesehatan pada tahun 2022 adalah dengan mengemdalikan pandemi covid-19.
"Yang paling penting menurut saya, kunci ekonomi di tahun 2022 hanya satu, kita bisa mengendalikan yang namanya covid. Jika tidak bisa mengendalikan, ekonominya akan turun dan tidak terkendali lagi," jelas Jokowi.
Dalam mewujudkan pengendalian tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan cara-cara yang ditempuh supaya aktivitas ekonomi semakin leluasa lagi.
Jokowi pun menjelaskan salah satunya caranya ialah dengan melakukan proses vaksinasi yang merata di setiap provinsi.
Lewat proses vaksinasi yang semakin merata, indikator terbukanya aktifitas ekonomi juga semakin meningkat.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur akan menjadi pondasi kuat bagi berkembangnya sektor ekonomi pada tahun 2022.
"Alhamdulillah infrastruktur sebagai pondasi yang paling penting satu per satu sudah mulai selesai. Inilah (infrastruktur) saya kira sebagai pondasi penting dalam jangka waktu menengah dan panjang dalam rangka kita menapak pada kemajuan negara Indonesia,” ungkap Jokowi.
Kebijakan yang dapat mendukung perekonomian tahun depan selanjutnya adalah hilirisasi industri.
Beliau menegaskan bahwa Indonesia secara bertahap akan melarang ekspor barang mentah (industri) misalnya seperti nikel, bauksit, tembaga dll.
"Stop, jangan berpikir Indonesia akan kirim (ekspor) barang mentah. Sehingga kita bisa membuka lapangan kerja, hilirisasi di negara kita. Hal itu mulai disadari oleh negara-negara lain, mereka mau tidak mau harus investasi di Indonesia atau bekerjasama dengan kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden juga menjelaskan bahwa Indonesia dengan segera akan menuju pada Green Industrial seperti yang dituju negeri-negeri maju di Eropa.
Joko Widodo membaca potensi Indonesia memiliki kekuatan besar dalam hal Green Industrial dan potensi Hydropower.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo akan memulai memanfaatkan peluang tersebut dengan membangun Green Industrial Prak di Kalimantan Utara.
Terakhir, Presiden Jokowi menjelaskan rencana mengembangkan digital ekonomi.
"Kita punya kekuatan di sini, pasar yang besar, sekarang ini kita memiliki lebih dari 2000, tepatnya 2229 start-up. Potensi digital kita sampai 2025 124 miliar USD, oleh sebab itu harus disiapkan dengan target 2 tahun, jika lebih dari 2 tahun kita akan didahului negara lain. Harus disadari bagaimana menyiapkan infrastruktur, pemerintah, dan ekonomi digital yang akan memunculkan sitem digital ekonomi." tegasnya.
Terakhir yang paling penting untuk mewujudkan semua itu, Presiden Joko Widodo menegaskan perlunya menyiapkan SDM yang berkualitas untuk mengelola semua itu.