KOMPAS.com - Awan panas Gunung Semeru turut membuat Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hancur.
Pantauan terkini awak Kompas.com, Rabu (8/12/2021), rumah warga banyak yang hancur terendam lumpur dan diselimuti abu vulkanik. Barang-barang berharga tergeletak, sebagian tertimbun lumpur.
Saat kondisi mereda, warga memberanikan diri untuk menengok rumahnya, sembari menyelamatkan barang berharganya yang masih utuh.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, hingga Rabu (8/12/2021), jumlah korban meninggal dunia bertambah, kini mencapai 34 orang.
Warga yang masih dalam pencarian tercatat sebanyak 16 orang. Selain itu, korban luka akibat aliran awan panas itu sebanyak 69 orang.
Selain korban jiwa, bencana awan panas Semeru itu juga merusak fasilitas umum dan ternak warga.
BPBD mencatat, fasilitas umum yang rusak sebanyak 31 unit, termasuk Jembatan Gladak Perak.
Diketahui, Gunung Semeru erupsi dengan memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12/2021). Aliran awan panas itu mengarah ke Kabupaten Lumajang dan menerjang permukiman warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.