SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Kejurnas Reli Danau Toba diharapkan menjadi motor penggerak untuk kembalinya Sumatera Utara menggulirkan World Rally Championship (WRC) seperti pada 1996 dan 1997.
Danau Toba Rally 2021 merupakan kali pertama Kejurnas Reli kembali ke daerah tersebut sejak 2019.
Namun, lokasi Special Stage (SS) di area Aek Nauli di kawasan Hutan Tanaman Industri milik perkebunan Toba Pulp Lestari tersebut punya nilai historis di komunitas reli.
Bagaimana tidak, lintasan tersebut merupakan bagian lintasan SS pada Kejuaraan Reli Dunia (WRC) 1996 dan 1997.
Ketika itu, pebalap asal Spanyol Carlos Sainz, ayah dari pebalap Ferrari Carlos Sainz Jr, beserta navigatornya Luis Moya menjadi pemenang pada kedua balapan tersebut menggunakan mobil Ford Escort.
Wakil Gubernur Sumatera Utara yang juga turun sebagai peserta di Reli Danau Toba ini, Musa "Ijeck" Rajekshah menyatakan bahwa alasan terkuat provinsinya ingin kembali menggelar ajang kelas dunia tersebut adalah demi efek positif kepada perekonomian setempat.
"Dampak ekonomi yang pasti bagus, karena baru menggelar Kejurnas seperti ini saja sudah besar," tutur Ijeck pada sambutan pembukaan Danau Toba Rally 2021, Jumat (10/12/2021).
"Kami selaku pemerintah daerah akan meminta bantuan pemerintah pusat agar kita sama-sama memberikan dukungan maksimal seperti halnya Mandalika untuk WSBK dan MotoGP," lanjut eks pereli yang cukup mendulang sukses selama berkarier tersebut.
"Tahapannya adalah 2022 menggelar Asia Pacific Rally Championship dan baru pada 2023 WRC."
Hal serupa juga diutarakan oleh Kadisbudpar Pemprov Sumut, Zumri Sulthony, yang mengharapkan suatu efek berlipat dan berkelanjutan dari event kelas dunia tersebut.
"Kami mengharapkan suatu multiplier effect, mudah-mudahan event berkelanjutan. Kami juga sudah menyiapkan untuk 2022 semoga bisa menjadi turisme olahraga. Turisme tak hanya bisa datang dari event musik tetapi juga ajang olahraga. Hari ini kami merayakan event nasional tetapi tahun 2022 kami bersiap untuk event internasional,” ujarnya.
Sementara itu, pebalap Indonesia Sean Gelael yang berpartisipasi di event ini senang apabila WRC benar-benar kembali ke Tanah Air.
"Lintasannya bagus, menantang. Saya tanya ke mekanik dan engineer saya yang dari Portugal, mereka juga senang kalau Danau Toba menggelar WRC," kata Sean.
"Yang penting dukungan dari pemerintah lokal harus total. Karena pengalaman di Australia WRC pernah batal karena tak ada dukungan serupa. Fasilitas dan infrastruktur saya yakini bisa segera diperbaiki," kata pereli senior Subhan Aksa yang juga akan menjajal lintasan nanti.
Saat menggelar WRC, Reli Medan memang dipuji sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Salah satu alasannya adalah kawasan yang beragam, dari perkebunan sawit, teh, hingga eukaliptus. Lintasan pun ada yang gravel (tanah liat) dan bebatuan.