TANGERANG, KOMPAS.com - Lie A Min, pengusaha furnitur di Kecamatan Benda, Kota Tangerang, terpaksa mengubah produksi pabriknya di tengah pandemi Covid-19.
Pesanan yang masuk ke pabrik furnitur Funisia Perkasa berbeda dari biasanya, yakni peti mati untuk korban virus corona.
Semakin lama, pesanan semakin banyak di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Pria yang akrab disapa Amin ini mengaku awalnya mulai membuat peti mati ketika salah seorang koleganya meminta dia untuk membuat satu peti mati 20 tahun lalu.
Setelah itu, Amin menerima pesanan pembuatan peti mati. Namun, ia enggan memproduksi dalam jumlah banyak.
"Karena berdekatan dengan kematian, jadi saya kurang berminat," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/10/2020).
Namun, pandangannya Asoal kematian berubah ketika mertuanya dan iparnya meninggal karena Covid-19.
"Padahal, mertua saya itu satu bulan sebelum meninggal masih makan siang dengan saya," kenang Amin.
Peristiwa duka itu membuat rasa simpati Amin terhadap korban Covid-19. Dia akhirnya menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit di Jabodetabek hingga luar Pulau Jawa.