JAKARTA, KOMPAS.com - Ambulans terus berdatangan di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (24/6/2021) meski hari sudah malam.
Belum ada tanda-tanda para petugas pemakaman TPU Rorotan bisa pulang ke rumah padahal waktu sudah menunjukkan pukul 20.15 wib.
Petugas berjibaku mengubur jenazah korban Covid-19 kiriman dari berbagai rumah sakit dan puskesmas di Jakarta.
Sebuah backhoe tak hentinya membuat lubang makam untuk mempercepat proses pemakaman sekaligus untuk menghemat tenaga para petugas.
Belum lagi sebatang rokok habis mereka hisap di sela-sela istirahat, sebuah ambulans datang membawa peti jenazah.
“Kerja, kerja, kerja!,” ujar Heri Irawan, petugas TPU Rorotan.
Mereka bangun dari istirahat setelah sejenak merebahkan badan di atas makam yang tanahnya masih basah.
Sejurus kemudian dengan cekatan mereka menurunkan peti jenazah, menguburkan, berharap pemakaman cepat selesai.
Namun belum lagi pemakaman selesai, sirine ambulans meraung, jenazah baru tiba.
Karena datang hampir bersamaan, ambulans yang datang harus antre menunggu jenazah yang dibawa bisa dimakamkan.
Kira-kira empat ambulans antre menurunkan jenazah malam itu.
“Kirain ini terakhir bang, ternyata ada masuk lagi pesan untuk ambil jenazah di PKC (Puskesmas Kecamatan) Kelapa Gading,” keluh Sugiono, supir ambulans, padahal jenazah yang dia bawa masih menunggu antrean pemakaman.
Sejak Sabtu (19/6/2021) Sugiono dan petugas pemakaman di TPU Rorotan mengaku cukup sibuk akibat lonjakan kematian korban Covid-19.
Rabu (23/6/2021) adalah rekor pemakaman dengan protokol Covid-19 tertinggi selama pandemi Covid-19 berlangsung di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Ada 180 jenazah yang dikuburkan dalam sehari di tempat pemakaman umum khusus jenazah Covid-19 ini.
Saking banyaknya lonjakan kasus kematian, Pemprov DKI Jakarta bahkan harus menambah sarana mobil jenazah.
Di baju alat pelindung diri (APD) Heri Irawan tertulis “Jangan Tambah Lagi”, menjadi pengingat orang-orang untuk selalu waspada di tengah lonjakan kasus kematian Covid-19.
Fajrin, petugas TPU Rorotan tak kalah sibuk mencatat jumlah jenazah yang masuk di tenda penerimaan dan pendaftaran jenazah.
Wajahnya tampak lelah merekap ulang data jenazah yang masuk hari itu.
“Ada sekitar 79 jenazah yang dimakamkan bang,” jawab Fajrin singkat.
DKI Jakarta mengalami lonjakan kasus baru Covid-19 sebanyak 7.505 kasus pada Kamis (24/6/2021).
Yang mengkhawatirkan dari jumlah itu 1.112 orang di antaranya merupakan anak-anak di bawah 18 tahun. Sementara kasus lainnya masih didominasi usia 19-60 tahun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, ada kemungkinan varian baru virus corona yang sudah masuk Jakarta lebih mudah menular di kalangan anak-anak usia 0-18 tahun.
Dengan lonjakan kasus tersebut, kasus aktif Covid-19 di Jakarta kini berada di angka 40.900 kasus.
Data kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan bahwa kondisi pandemi di Tanah Air semakin memburuk.
Pemerintah tengah pontang-panting menangani lonjakan kasus Covid-19, dan Jakarta menjadi provinsi dengan kasus baru Covid-19 tertinggi.