BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 1.471 sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Barat mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Sekolah di Jabar yang masuk pada hari ini ada 1471. Swasta ada 4131, negeri ada 835. Dari keseluruhan (total) sekolah ada 4966," ucap Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi saat mengunjungi SMK Negeri 9, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021).
Dijelaskan, ada beberapa teknis saat pelaksanaan PTM ini, yakni dengan pola shift dan blok, dengan skema siswa masuk secara bergantian.
Misal, siswa masuk sekolah pukul 07.00 WIB dan pulang sekitar pukul 10.30, lalu petugas sekolah melakukan penyemprotan disinfektan, selanjutnya PTM dilanjutkan dengan siswa lainnya yang masuk sesi siang.
"Tapi ada juga teman-teman di SMK rata-rata mereka melakukannya per pekan, terutama bagi yang praktik. Misalkan minggu ini praktik, nanti di minggu depannya (bergantian dengan) kelas selanjutnya, seperti itu," jelasnya.
Orangtua juga diberikan kewenangan memilih terkait dua layanan yang diberikan sekolah untuk pendidikan anaknya.
Dua layanan itu yakni PTM dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) via daring atau online.
Para siswa saat melakukan PTM ini juga diawasi langsung oleh satuan pendidikan. Artinya, apabila terjadi kasus di sekolah, selanjutnya dapat segera dilaporkan satuan pendidikan ke puskesmas atau rumah sakit setempat untuk penanganan.
"Kalau perlu (sekolah) ditutup sementara," sambungnya.
Kebijakan PTM juga dapat dihentikan apabila sewaktu-waktu level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) suatu kabupaten dan kota di Jabar mengalami kenaikan.