KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memimpin apel gelar Operasi Ketupat 2022 di lapangan Monas, Jakarta, Jumat (22/4/2022).
Kapolri mengapresiasi anggota Polri yang semangat mengikuti apel gelar Operasi Ketupat 2022, meski cuaca sedang hujan.
Terlebih apel saat ini merupkan persiapan terakhir dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2022 untuk pengamanan Idul Fitri 1443 H.
Listyo menyatakan Operasi Ketupat 2022 ini memiliki tantangan, yakni adanya arus mudik yang berkemungkinan tinggi setelah dua tahun masyarakat tidak bisa pulang kampung karena pandemi Covid-19.
Menurut Kapolri, ada dua hal yang berpotensi terjadi, yakni lonjakan kasus Covid-19 dan ancaman keamanan.
Untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, vaksinasi masyarakat perlu terus ditingkatkan sebagai langkah pencegahan.
"Harapan kita adalah bagaimana vaksinasi dalam berbagai strategi di bulan Ramadan ini betul-betul dilaksanakan dengan baik," ujar Kapolri.
Untuk keamanan, Polri dan instansi terkait akan meningkatkan pengamanan melalui Operasi Ketupat selama 12 hari.
Apel ini sengaja dilakukan lebih awal untuk mengantisipasi kemacetan di jalur mudik. Sehingga masyarakat dapat melaksanakan mudik dengan aman.
"Saya berpesan mulai hari ini seluruh personil untuk segera di lapangan untuk melaksanakan kegiatan pengamanan," ujar Kapolri Listyo dikutip dari Kompas TV.
Secara keseluruhan, jumlah personel yang terlibat sebanyak 144.392. Rinciannya, personel Mabes Polri 876, jajaran Polda 87.004 dan instansi terkait 56.512 personel.
Untuk objek pengamanan ada sebanyak 101.454 yang terdiri dari 90.796 masjid, 4.324 pusat perbelanjaan, 4.326 objek wisata, 833 terminal, 666 pelabuhan, 299 stasiun kereta api, dan 210 bandara.
Selain itu, Polri juga menyiapkan 2.702 posko saat masa mudik Lebaran di ruas jalan tol dan jalan arteri.
Posko tersebut akan terdiri dari 1.710 pos pengamanan, 730 pos pelayanan dan 258 pos terpadu.
Apel Operasi Ketupat ini turut dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan sejumlah pejabat utama Polri dan Polda Metro Jaya.