Vicky Shu Jadi Saksi di Sidang Kasus First Travel

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Aktris sekaligus penyanyi Vicky Shu hadir sebagai saksi dalam sidang tiga terdakwa bos First Travel, di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Senin (14/3/2018).

Vicky hadir setelah kedatangan Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki kembali.

Berdasarakan pantauan Tribunnews.com, Vicky Shu yang tampak mengenakan blezer hitam dipadu dengan celana panjang hitam tiba di PN Depok sekitar pukul 10.58 WIB.

Kehadiran Vicku Shu sempat membuat kondisi di PN Depok sedikit heboh.

Puluhan wartawan yang telah menanti Vicky Shu langsung mengabadikan wanita yang tengah hamil tersebut dengan kamera.

Bahkan, Vicky Shu harus dikawal 4 orang petugas kepolisian saat memasuki PN Depok menuju ruang tunggu saksi.

Saat menuju ruang tunggu saksi, Vicky Shu terlihat terus menebar senyum ke awak media yang mengabadikannya dengan kamera.

Bahkan, dia sempat menghimbau agar awak media berhati-hati dan tidak jatuh saat mengabadikan dirinya dengan kamera.

"Hati-hati Loh," ucap Vicky Shu sembari terus menebar senyumnya.

Hingga pukul 11.00 WIB, sidang boa First Travel belum juga dimulai.

Diketahui, Perisidangan kali ini akan menghadirkan 5 orang saksi dari 11 yang di jadwalkan sebelumnya. Salah satu saksi yang hadir yakni Vicky Shu.

Vicky Shu diketahui sudah diperiksa di Bareskrim Polri pada (27/9/2017) lalu.

Dia dimintai keterangan menjadi saksi terkait dengan MoU antara dirinya dengan pihak First Travel.

Vicky Shu diduga mempromosikan First Travel dengan cara mengabadikan setiap momen dalam perjalanan umrahnya yang menggunakan fasilitas VIP lalu memposting minimal dua kali sehari di media sosial dengan hashtag First Travel.

Selain Syahrini dan Vicky Shu, nama artis Ria Irawan, Merry Putrian dan almarhumah Julia Perez juga ikut disebut-sebut ikut mempromosikan First Travel pada saat melakukan perjalanan umrahnya.

Dalam dakwaan Jaksa, bos First Travel Andika dan istrinya, Annisa didakwa melanggar pasal 378 KUHP junto pasal 55 ayat 1 KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP dan pasal 372 KUH junto pasal 55 ayat 1 KUHP junto pasal 64 ayat 1 KUHP dan pasal 3 Undang - Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang junto pasal 55 ayat (1) KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP.

Sementara, terdakwa Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki, adik Annisa djerat pasal 378 KUHP junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP atau pasal 372 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP, pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP.

Adapun total kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 905,33 miliar dari total 63.310 calon jemaah umrah yang gagal diberangkatkan.

Ketiga terdakwa terancam hukuman penjara 20 tahun lebih sampai seumur hidup. TRIBUNNEWS.COM